Senin, 26 November 2018

Teruntuk Kampusku STAI AT-TAQWA

Renungan Mahasiswa

Satu bulan lebih pasca aksi Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus (AMPK), lagi-lagi mahasiswa yang peduli dengan kampusnya tercinta dibuat meradang, pikiran tak karuan dan tak jarang harus menghabiskan waktu tidurnya untuk memikirkan sistem kampus yang tak jelas arah dan tujuannya. Beberapa pekan lalu setelah aksi geruduk kampus dengan upaya membawa segenap gagasan perubahan terhadap sistem yang dinilai tak berorientasi pada perkembangan kampus. Namun, nyatanya kampus tidak merespon dengan baik, terbukti Dosen nakal tetap saja berulah, pelayanan masih saja kurang membaik, KTM banyak yang tidak keluar, dan tidak ada kegiatan yang edukatif yang dilakukan oleh Organisasi Intra untuk mencerdaskan mahasiswa-mahasiswa di kampus. Aneh, lagi-lagi pihak kampus membuat arah gerakan dengan “Deklarasi Kampus Santri”.

Meradang, begitulah kira-kira respon segenap mahasiswa yang peduli akan kemajuan dan kebaikan kampusnya kedepan. Pasalnya setelah deklarasi kampus santri tak ada visi dan misi yang jelas dari kampus untuk merelevansikan dengan deklarasinya. Bingung, tak jelas harus kami tanggung sendiri akibat hal tersebut. Tak ada perubahan yang signifikan setelah hal itu dilakukan. Bahkan, moral di lingkungan kampus santri harus ternodai dengan tingkah laku mahasiswa yang berpacaran di area ini. Bagaimana mungkin sublimasi pondok pesantren harus tercemar hal yang begituan dan tidak ada tindakan yang jelas dari pihak terkait. Pertanyaannya apakah ini kampus santri yang dimaksud? Atau hanya sekedar akal-akalan agar kampus tidak dikritiki lagi oleh mahasiswa dengan dalih etika ala santri terhadap sang kiyai?.

Ibarat seseorang yang terdampar di tengah pulau yang tak berpenduduk, tulisan ini menjadi lambang atau sinyal SOS. Kadang dibaca dan kadang pula dibiarkan. Namun orang yang mau menyelamatkan dirinya sendiri dari keterdamparan di pulau kosong ini, akan menghadapi dewa wisnu pemilik pulau ini. Meski bukan pimpinan dewa tapi perannya adalah yang mahabenar diatas segala-galanya.

Tragedi 98 mungkin akan menjadi sejarah paling mengerikan dalam masa kepemimpinan Soeharto, dimana masa mulai memberontak dari segala penjuru. Kekacauan terjadi dimana-mana, inilah sebabnya jika demokrasi disetting tidak berfungsi. Elit politik yang sudah berkuasa akan menjadi pemegang hak tertinggi dalam suatu sistem pemerintahan. Seperti itulah kampus ini keadaannya. Tak ubahnya keluarga cendana yang berkonspirasi dengan dewa wishnu.

Istilah Musyawarah Mahasiswa (Musyma) untuk menetapkan sebuah produk hukum itu telah diganti perannya oleh sekelompok (lima orang) mahasiswa yang tergabung dalam organisasi intra KPUM. Dalam menetapkan calon-calon pemimpin organisasi intra itu semua ada ditangan KPUM, jadi gunanya statuta kampus adalah sebagai bumbu lelucon yang tidak menjadi bukti dasar aturan dalam sebuah organisasi. Mau menjabat apa kamu hari ini di kampus? Mau mencalonkan diri sebagai pimpinan organisasi intra? Jawabannya cukup satu tahun masuk dalam kepengurusan organisasi intra yang keaktifannya jika presentasekan tak lebih dari 10% saja.

Kamis, 15 November 2018

Hanya nasihat saja

Mulai hari ini sibuklah menata diri
Jangan kau tunda-tunda lagi
Sudah...Hilangkan rasa iri dan dengki
Jangan mudah terprovokasi, emosi apalagi sampai mencacimaki

Fokus dan konsentrasi pada tujuan yang ada di hati
Yakinlah, tujuanmu adalah langkah yang pasti untuk menuju masa depan sejati

Berdiri dan bangkitlah tanpa perlu berbasa-basi
Hilangkan rasa ragu yang senantiasa menyelimuti dan menghampiri
Lakukan segala sesuatu dengan suka hati
Tancapkan kepercayaan tanpa perlu menghianati
Ya, jika  hidupmu ingin lebih berarti

Memang, hidup ini tidak semudah makan nasi
Dengan hanya  modal mengunyah dan menelan saja lalu perut terisi
Perlu semangat dan kekuatan yang lebih untuk bisa mengatasi dan melintasi

Menjalani Hidup memang sulit, dan sering kali banyak dari mereka susah untuk bangkit hingga sampai jatuh sakit

Menjalani hidup, pasti lah banyak masalah-masalah yang datang menghampiri  diri
Banyak orang frustasi dan mati gara-gara gantung diri
Karena, mereka tak kuat hati, tak bisa kontrol emosi dan terlalu meyombongkan diri

Maka Jika harapan tidak sesuai dengan keinginan hati
dan kegagalan selalu saja menghampir
Tetaplah berusabar, bersabar dan selalu percaya diri
isilah hati dan otak ini
Dengan lantunan ayat-ayat suci
Milik kalam sang ilahi rabbi

Agar kita bisa rendah hati, tak mudah letih, tak mudah sakit hati dan tetap mensyukuri nikmat tuhan yang sudah diberi

Ahmad Rizal
Gentong, Taman Krocok Bondowoso
15 November 2018

Indah kau indah


Ini kah makhluk ciptaanmu tuhan? sungguh indah ciptaamu, sungguh indah bentuk tubuhnya, begitu indah senyum bibirnya, begitu indah  pandangan matanya, begitu indah dan sopan perangainya. Sungguh ini adalah ciptaan mu paling indah yang pernah aku lihat.   

Seorang gadis yang cantik nun indah itu adalah teman satu kampus dan juga teman satu  organisasiku. Dia masih adek angkatanku, dia baru semester I dan aku sudah semseter V. Dan kebutulan dia satu jurusan denganku, jurusan manajemen pendidikan. Katakanlah dia juniorku dan aku seniornya. Sebut saja namanya Indah. Karena wajah dan perilakunya memang sangat indah.Aku akui dia orangnya cantik, senyumnya manis, tatapan matanya indah, bicaranya lumbut dan perilakunya yang sopan. Dan aku tidak bisa mengingkari bahwa aku menyukainya sejak pertama bertemu dengannya, ketika dia baru akan masuk dalam organisasi kemahasiswaan yang aku geluti.

Keindahannya membuat aku menginginkannya, membuat aku ingin mendekekatinya dan memilikinya. Namun hal itu adalah sesuatu yang amat sulit bagiku untuk aku capai. Kenapa begitu? Ya, Karena ketika aku bertemu dengannya terkesan aku menjadi kaku dan beku, tak mampu berbicara dan bergerak ketika menatapnya. Mengakatakan kata "hai" saja sangat sulit bagiku. Jangankan itu, untuk meminta kontak wanya saja keringatku bercucuran dan membuat tubuhku gemetar. Hah, aku menjadi bodoh dan membuat otakku jadi buntuh saat bertemu dengannya. Aku serasa sangat sulit untuk mendekatinya dan aku begitu sulit untuk bisa ngombrol barang sebentar dengannya. Ya,mendekatinya dan ngobrol dengannya seperti teman-temanku lakukan itu. Sumpah itu sangat sulit. Dan bahkan lebih sulit ketimbang mempresentasi makalah di hadapan dosen dan teman-teman kelas.

Setiap malam aku disibukkan dengan membuat planing-planing baru untuk hari besok bisa mendekatinya, untuk bisa ngobrol dengannya. Berhubung aku adalah mahasiswa manajemen, tentu bukanlah hal yang sulit perihal merancang perencanaan dan mengelolah perencanaan. Itu adalah pekerjaan yang sangat gampang. Namun, entah kenapa ? sering kali aku urungkan niatku untuk planing yang sudah aku buat itu. Aku menjadi tidak percaya diri, dan sering kali gemetar dan terkadang seketika hilang semua planing yang sudah aku konsep itu, terutama ketika aku berhadapan dengannya. Sebenarnya banyak peluang yang aku meliki untuk mendekatinya, akan tetapi aku tidak menjadi pintar dalam memanfaatkan peluang-peluang besar itu. Ya peluang besar, aku dan dia satu organisasi, kita sering dipertemukan dalam suatu diskusi, sering dipertemukan saat kita rapat, dan sering dipertemukan saat ada agenda-agenda besar dalam organisasi. Itu adalah peluang yang sangat besar yang tidak bisa aku manfaatkan. Karena aku terlalu bodoh ketika berada di dekatnya.

Satu hal yang hanya bisa aku lakukan adalah memandang dan memperhatikannya. Walaupun aku masih belum bisa mendekatinya dan lalu memilikinya. Namun, jika memandangnya saja sudah membuatku bahagia. Kenapa tidak aku lakukan itu?

Ya, setiap kali kami kajian filsafat di organisasi kami. Sering kali aku memandanginya, memperhatikan cara berjalannya, cara duduknya, tatapannya, senyumannya, bicaranya, dan semua yang terkait perihal sifat dan perilaku dia aku selalu memperhatikan. Mungkin ini yang di sebut cinta, di mana, ketika seseorang sudah dipertemukan dengan yang namanya cinta akan banyak hal yang tidak masuk akal dan bahkan hal konyol yang sering di lakukan. Tetapi membuat hidupnya sangat bahagia. Ya seperti anak kecil yang sangat bahagia ketika ia sedang bermain lumpur dan air. Walaupun dirinya tidak tahu nasibnya ketika ia pulang. Diomelin orang tuanya atau tidak? Mereka tidak memikirkan itu, itu urusan blakangan. Karena yang terpenting baginya keinginannya untuk bermain lumpur dan air hujan tercapai dan membuatnya bahagia. Bagitu pula denganku, walaupun aku nantinya tidak bisa memilikinya, setidaknya aku bisa melihat keindahan dalam dirinya. Itu sudah cukup bagiku. Walaupun sebenarnya aku tidak menginginkannya bersama dengan yang lain selain aku. Karena aku sungguh mencintainya. Ya aku mencintaimu, Indah.

Ahmad Rizal
Gentong, taman krocok, Selasa 13 November ,2018

Selasa, 30 Oktober 2018

Sahabat kau terlalu sibuk

Kau terlalu sibuk sahabat
Kau terlalu sibuk mengkritik temanmu
Kau terlalu sibuk membicarakan kesalahan temanmu
Kau terlalu sibuk mengoreksi kesalahan temanmu
Kau terlalu sibuk
Sehingga kau tak sempat pemperbaiki dirimu sendiri
yang juga penuh dengan kesalahan.

Sahabat kau tak perlu sesibuk itu
Perihal dalam mengoreksi kesalahan sahabat-sahabatmu. 
Sibukkanlah untuk mengoreksi dirimu sendiri
Bagiku itu adalah hal yang baik untuk dirimu sendiri

Kau tak perlu terlalu sibuk untuk membersihkan badan kotor sahabatmu
Kau tak perlu sesibuk itu.
Duduklah dengan tenang dan taruhlah baik-baik fikiranmu dalam keadaan tenang pula

Karena, dalam perihal membersihkan badanku yang bau busuk ini
Biar lah aku yang membersihkannya sendiri
Peganglah kedua tanganmu
Tutup mulut dan matamu rapat-rapat
Dan fikirkanlah badanmu sendiri
Sudahkah bersih? Atau tidak kah badanmu?
Jika tidak, segeralah bersihkan dulu kotoran di badanmu itu.
Sebelum baumu busuk badanmu tidak menyebar kemana-mana dan tercium oleh orang lain.  

Ahmad Rizal
Bondowoso selasa, 30 oktober, 2018.

Jumat, 12 Oktober 2018

Teruntuk Pemimpinku yang baru

Kita tahu, negeri ini adalah negeri yang besar dan kaya raya alamnya. Negeri Dwipa leluhur kami menyebutnya.

Pada abad ke-16 sampai abad 17, negeri ini sudah mulai dikuasai oleh orang-orang Belanda. Mereka mengeksploitasi kekayaan alam kami, mengeksploitasi juga nenek moyang kami, mereka menindas nenek moyang kami dan juga mengina dan mencacimaki nenek moyang kami. Pada abad ini merupakan abad kegelapan bagi nenek moyang kami, dan abad yang cerah bagi mereka. Kaum imperialis.

Tak lama kemudian, lahirlah seorang pemimpin di negeri ini, dia mencerahkan negeri kami dan juga menjadi awal yang cerah bagi kegelapan negeri kami. Dialah putra sang fajar, bapak revolusioner bagi kami, dan kami akrab menyapanya dengan sebutan "Bung Karno".

Dia mencerahkan negeri ini dengan gagasan-gagasannya.
Dia menguatkan orang-orang negeri ini dengan semangatnya.
Dia pula yang menghentikan pendindasan-penindasan di negeri ini dengan keberaniannya.
Hingga akhirnya meredekalah bangsa Indonesia ini.

Namun, kita juga perlu tahu, kemerdekaan negeri ini tidaklah diperoleh dari seorang bung karno saja. Melainkan kemerdekaan negeri ini adalah hasil berjuang bersama, dengan tujuan dan semangat yang sama.

Bung karno pun yakin, memperjuangkan suatu negeri yg besar dan bercita-cita untuk memerdekakannya, akan hanya jadi mimpi, ketika perjuangan itu tidak dilakukan dengan bersama-sama dan juga tidak dalam satu tujuan yang sama.

Begitupun organisasi kita sahabat-sahabat, organisasi kebanggaan kita. Tidak akan menjadi organisasi yang berkembang, tumbuh besar. Bila hanya  satu orang yang berjuang.  Untuk membangun organisasi yang besar perlu kekuatan yang besar, perlu kerja samaan dengan tujuan dan semangat juang yg sama, untuk memperoleh hasil yang sama.

Maka, oleh sebab itu, ingin saya menyampaikan kepada sahabat-sahabat. Kita sudah mempunyai pemimpin baru dengan semangat yang baru, pemikiran dan ide-ide baru, serta cita-cita yang baru untuk membesarkan organisasi tercinta kita ini.

Suatu kewajiban bagi kita, untuk patuh terhadapnya, untuk selalu menghormatinya, meyakini gagasan-gagasannya, menyemangatkannya, dan terus selalu mendukung apa-apa yang menjadi cita-citanya, dengan bukti, kita harus berjuang bersama-sama mereka. Pemimpin baru kita.

Saya yakin seyakin yakinnya, bahwa, kedua pemimpin baru kita ini adalah awal kejayaan organisasi kita. Dialah yang akan membawa organisasi kita pada hakekat kejayaan yang sesungguhnya. Percayalah!!!. 

Salam pergerakan!!
Ahmad rizal
Kamis 11 oktober, 2018
Gentong-Taman Krocok-Bondowoso.

Negeri Dwipa titipan nenek moyang kita

Ternyata Negeri dan kepulauan kami begitu besar, banyak binatang prasejarah ditemukan dikepulauan kami. Bahkan, para arkeolog pun menduga bahwa manusia telah mendiami pulau jawa lebih dari setengah juta tahun lalu. Bukan hanya itu, kebudayaan kami juga tergolong kebudayaan purba. Dalam kitab ramayana, di dalamnya disebut "Negeri Dwipa" yang memiliki arti pulau emas, negeri Dwipa yang memiliki tujuh kerjaan besar pada kala itu. Dwipa adalah nama negeri yang terdapat dalam perpustakaan klasik hindu dua ribu lima ratus tahun yang lalu.

Saya beranggapan bahwa begitu besar kepulauan kami, negeri Dwipa.  Bukan hanya besar pulaunya, namun juga besar dan makmur kerjaannya. Abad 14 Kerjaan Majapahit menjadi kerjaan termashur seantero dunia. Selain pulau dan kerjaannya yang besar, patut kita diakui bahwa negeri kami, adalah negeri yang melimpah kekayaannya, negeri yang subur. Dan bahkan dalam gulungan surat perkamen yang dimuliakan oleh tiongkok, negeri kami menjadi sumber ilmu bagi seluruh dunia beradab. Negeri yang dianggap sebagai asal kebudayaan Asia. Itu semua adalah cerita nenek moyang kita dulu, hanya cerita.

Pada abad 16 lah,  kepulauan jawa, dan maluku pada abad ke 17, mulai diduduki oleh orang-orang Belanda dan lambat laun menguasai pulau-pulau kami. Itu lah awal sejarah menyedihkan, awal sejarah memilukan, dimana hujan darah mulai sedikit demi sedikit menjatuhi kepulauan kami. Sehingga pada tahun 1906 bali juga dikuasai oleh mereka.

Orang asing itu mengeruk kekayaan kami, menangkis kepribadian kami, dan menindas putra-putri bangsa yang besar, yang telah banyak menciptakan karya ; melukis, memahat, mengarang musik, dan menciptakan tari selama berabad-abad. Dari situlah kami tidak dikenal lagi oleh dunia luar, kami sudah tidak semashur dulu. Hanya mereka pemeras-pemaras dari barat yang mencari harta di hindia, yang mengenal kami.

Imperialisme benar-benar dahsyat. Orang laki-laki direnggut dari rumahnya dan dipaksa untuk menjadi budak di pulau-pulau seberang, yang kekurang tenaga manusia. Bukan hanya itu, kaum perpuan juga dipaksa menjadi pekerja kebun nila dan mereka dipaksa harus terus bekerja keras. Begitu kejam mereka pada orang-orang dikepulaan kami dulu dan betapa tersiksanya orang-orang negeri kami. Tentu luar biasa tersiksanya.

Negeri tempe berarti negeri yang lemah,seperti itulah kami jadinya. Mereka terus menerus mengatakan kami sebagai bangsa yang memiliki otak kapas. Pengecut, takut duduk juga berdiri. Karena apa pun yang orang-orang kami dulu lakukan, selalu salah bagi mereka. Orang-orang kami juga hanya dapat berbicara pelan " ya, tuan" begitu saja, sehingga dalam bukunya Cindy Adams terdapat kalimat begini " Kami menjadi orang-orang yang lembek seperti agar-agar dengan nyali yang kecil. Kami seperti katak dan lembut seperti kapuk."

Itu lah cerita nenek moyang kami dulu. Sehingga mereka tetap terus dan terus selalu berjuang mengambil hak-hak mereka; kekayaan mereka, budaya mereka, dan kebahagian anak cucu mereka. Sampai akhirnya mereka berhasil melawan dan mungusir mereka, orang-orang belanda itu. Dan akhirnya mereka kembali membangun, merawat, dan memerdekakan bangsa ini. Begitu besar pengorbanan mereka untuk bangsa ini.

Dari semua yang saya tulis ini. Sebenarnya banyak manfaat yang bisa kita ambil, betapa kerasnya penderitaan dan pengorbanan nenek moyang kita. Dan juga sebenarnya ada sesuatu yang ingin saya sampaikan kepada para pembaca yang membaca tulisan saya ini. Bahwa:

" Negeri kami adalah Negeri yang besar. Terus jaga dan rawatlah, seperti mereka nenek moyang kita yang mencintai negeri ini, menjaga dan merawat Negeri ini. Dengan begitu, sejarah kelam itu tidak akan terjadi lagi, jika kita sebagai penerus bangsa mencintai negeri ini."

Tulisan ini bersumber dari : Buku  "Bung Karno, penyambung lidah rakyat Indonesia". Karangan Cindy Adams.

Desa Gentong, Taman Krocok, Bondowoso.
Selasa, 09 oktober 2018


Minggu, 07 Oktober 2018

Kebijaksanaan Badut Athena

Socrates membawa era baru, ia berbeda dengan filosof-filosof sebelumnya, jika filosof-filosof sebelumnya mengkaji tentang terbentuknya alam dan jagad raya. Maka, Socrates lebih mengkaji tentang perilaku atau tindakan manusia. Maka alangkah baiknya sebelum kita mengupas bagaimana pemikiran dan arah berfikir socrates, layaknya kita harus mengetahui siapa socrates itu??

Jadi, sekitar tahun 450 S.M Yunani menjadi pusat kebudayaan. Sejak masa ini, filsafat mengambil suatu era baru. Dimana para filsof alam memusatkan perhatiannya pada hakikat dunia fisik semata. Dan menjadi sentral dalam sejarah sains ( Dikutip dari buku:Dunia sophie). kemudian demokrasi berkembang dengan adanya majelis-majelis rakyat dan pengadilan hukum, sehingga menuntut warga-warga Athena perlu mengemban pendidikan yang serius. Selain dari hal itu yang terpenting bagi rakyat Athena adalah menguasi seni berpidato. Maka datanglah Sekelompok guru dari kloni-kloni Yunani berkumpul di Athena, mereka mencari nafkah dengan cara mengajar para warga di Athena pada waktu itu. Mereka menamakan dirinya dengan sebutan kaum Sophis, yang berarti seseorang yang bijaksana dan berpengetahuan. Mereka (kaum sophis) memiliki permikiran kritis terhadap metologi (mitos) tradisional sama halnya dengan filosof-filosof alam. Namun pada hal yang bersamaan, mereka menolak spekulasi filsafat yang tak berguna. Mereka beranggapan bahwa, walaupun banyak jawaban dari pertanyaan yang filosofis, manusia tidak dapat mengetahui kebenaran mengenai teka-teki alam dan jagad raya. Pandangan inilah yang disebut dengan skeptisme. Dan pun mereka (kaum sophis) beranggapan bahwa, tidak ada norma yang mutlak, karena bagi mereka kita tidak bisa menentukan apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah.

Kemudian pada tahun (470-399 S.M) Socrates lahir kedunia, dia mencerahkan dunia. Walaupun pada akhir hayatnya dia mati mengenaskan, dikarenakan dia memperkenalkan dewa-dewa baru kepada rakyat Athena dan dihukum serta diperintah untuk meminum racun cemara.

Jika kaum Sophis tadi bersifat skeptis terhadap spekulasi filsafat. Namun tidak bagi socrates, ia menyukai cara berfikir yang filosofis, dalam artian mencintai kebijaksanaan. Karena itulah socrates yang buruk rupa itu dan banyak yang mengatakan bahwa dia adalah badut Athena, dengan hidungnya yang besar, mata yang agak keluar dan perut yang buncit. Walaupun keadaan fisiknya bagitu, dia selalu tetap saja merasa bahagia.

Dia memiliki seni berdiskusi atau bisa kita sebut dengan Dealektika Socrates. Dia tidak pernah memposisikan dirinya sebagai orang yang paling mengetahui segalanya. Namun, sebaliknya dia selalu memposisikan dirinya sebagai orang yang tidak tahu apa-apa. Karena baginya, orang yang bijaksana adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak tahu. Dari dealektikanya itu, ia mencoba menanyakan sesuatu yang tidak dipahaminya kepada seseorang yang setiap ia temui, sampai-sampai seseorang itu tidak dapat menjawab pertanyaannya. Dan sering kali ia melontarkan pertanyaan yang menyebalkan, sehingga lawan bicaranya mengakui kesalahan dari argumennya. Dan disitulah sebenarnya letak dealektika Socrates, dia mencoba membuka akal sehat seseorang untuk mengetahi suatu kebenaran.

Dalam buku Dunia Sophie, Jostien Gaarder mengibaratkan Socrates sebagai bidan yang membantu "melahirkan" wawasan yang benar. Karena bagi (Socrates), pemahaman tidak timbul dari diri orang lain, melainkan dari dirinya sendiri, dengan pemahanan yang seperti itu niscaya akan menuntun pada jalan yang benar. Baginya seseorang akan berbuat benar, ketika ia mengetahui tentang kebenaran itu sendiri. Disinilah dapat kita simpulkan bahwa socrates adalah seorang rasionalis.

Socrates mempercayai bahwa manusia lahir kedunia sudah membahwa potensi. Dan ia tidak mempercayai bahwa manusia lahir seperti kertas putih. Seperti halnya seorang bayi yang baru lahir, ia sudah mempunyai potensi menangis sejak ia lahir, tanpa perlu orang tuanya mengajarinya cara untuk menangis.

Itulah yang saya pahami mengenai ajaran-ajaran socrates, hal yang dapat kita ambil dari ajaran-ajarannya adalah, kita tidak boleh menganggap diri kita sebagai seseorang yang paling benar, kita harus selalu beranggapan kita tidak tahu apa-apa. Dengan begitu maka kita akan mempunyai pengetahuan yang banyak dengan berusaha mengetahui sesuatu yang tidak ketahui itu.

Joisteen Gaader mengatakan "Mengetahui bahwa kita tidak tahu, merupakan pengetahuan juga."

Kademangan, Bondowoso.
Sabtu, 06 Oktober, 2018

Sabtu, 18 Agustus 2018

Aku masih mengingatmu

Sampai hari ini,  aku masih mengingatmu,masih mengingat kenangan-kenangan indah kita dulu. Wajahmu masih saja tak henti-hentinya menghantui fikiranku. Jujur aku tidak bisa melupakanmu. Bagiku melupakanmu adalah pekerjaan paling menyulitkan dan menyakitkan.

Aku tak tahu apa yang harus aku lakukan untuk terbebas dari masa lalu ini, aku sudah tidak tahan berlama-lama di hantui masa lalu. Fikiranku menjadi tak karuan saat aku ingat tingkah lakumu, saat aku ingat perhatianmu yang kau berikan padaku waktu kita masih menjalin hubungan dulu; mengingatkan aku makan, melarangku tidak bolos kuliah, dan hal-hal lain yang merugikanku. Sungguh aku tak kuat dan ingin cepat lepas dari masa lalu ini.

Kamu mungkin gampang untuk melupakan semua kenangan-kenangan saat kita bersama dulu, kamu mungkin bisa beraktivitas seperti biasanya. Namun, bagiku tidak. Keputusanmu untuk tidak bersamaku menghancurkan fikiranku, menghancurkan harapanku dan menghancurkan segalanya. Saat ini sepertinya aku tidak lagi waras atas apa yang kau lakukan padaku. Kau rusak semua rencana-rencana masa depan yang sudah kita bangun berdua. Rencana-rencana bahwa kita akan menikah jika sudah  sarjana SI. Kau mengahcurkan rencana itu.

Seharusnya kita masih bisa bersama. Namun entah kenapa? Kau memilih untuk menyudahi hubungan ini. Padahal Aku yakin Kita bisa selesaikan masalah-masalah kita dengan fikiran yang tenang. Aku tahu, kau bosan denganku perihal aku jarang menghubungimu, tidak ada waktu untuk menemanimu. Namun kau juga harus paham, aku sedang sibuk dengan organisasiku, aku sedang sibuk dengan pekerjaanku; membaca buku, belajar menulis dan diskusi bersama teman-temanku.

Harus kau tahu, aku bukan lebih memilih pekerjaanku dari pada memilihmu, namun kamu harus tahu, aku lakukan itu demi masa depanku dan masa kita. Jika aku sukses kelak, maka kita akan gampang mengarungi kehidupan jika ksudah berkeluarga nanti.

Aku sibuk dengan pekerjaanku bukan hanya untukku sendiri tapi untukmu juga. Kau harusnya memahami itu. Namun sudah lah, perihal kamu memutuskan hubungan ini, mungkin sudah menjadi pilihan terbaikmu. Aku tidak bisa melarang kemauanmu. Karena apa yang kamu pilih adalah sesuatu yang mungkin sudah terbaik untukmu. Walaupun bagitu tidak.

Dengan semua yang tengah menimpaku dan kita, aku hanya bisa berharap, semoga kau menemukan seseorang yang memahamimu, memahami kenginanmu dan memahami semua yang kau mau. Menemanimu dikala kamu kesepian, dan menjagamu kemana pun kamu pergi. Dan lebih-lebih bisa membahagiakanmu sampai akhir hidupmu.

Terimakasih atas semua kenangan-kenangan indah yang kau berikan padaku. Terimakasih untuk semua yang telah kau berikan. Dan maaf jika aku masih mengingatmu, masih mencintaimu dan masih menaru nama dalam hatiku. Walaupun semua itu dibungkus dengan yang namanya "masa lalu" yang memilukan.

Ahmad Rizal
Minggu, 19 agustus, 2018. Grujugan, Bondowoso

Selasa, 14 Agustus 2018

Perasaan yang belum sempat dinyatakan


Kita sudah lama saling kenal. Sering bercandatawa, saling bercerita banyak hal; tentangmu dan tentangku, Bahkan kau sudah mengenal sifatku, makanan kesukaanku dan warna favoritku, begitu pun aku mengenalmu sama seperti kau mengenalku. kalau boleh jujur, aku sudah jatuh hati padamu waktu itu. Namun, kebodohanku adalah tidak menyatakan secara cepat padamu perihal perasaanku. Dan kini kau telah pergi menjauh, kau pergi dengan kekasih barumu. Bukan tanpa sebab itu terjadi, melaikan itu adalah kesalahanku dimana waktu itu aku yang terlalu lama menyatakan perihal perasaanku padamu.

Kekasih baru itu adalah temanku sendiri yang waktu itu aku kenalkan denganmu. Kau masih ingat kan kejadian waktu kau dikanalkan dengannya??? Semoga kau masih ingat. Semenjak kau kenal dengannya kau pun sudah jarang menghubungiku. Mungkin kau sudah melupakanku, melupakan makanan kesukaanku, melupakan warna favoritku, dan mungkin melupakan segalanya tentangku. Karena mungkin bagimu mengingat seseorang yang bukan kamu cintai adalah hal yang tidak menyenangkan. Ahh sudah lah!! itu hanyalah cerita masa laluku, yang tak perlu aku ingat kembali agar tak menjadi benalu dan membuat pilu dalam kehidupanku.

Aku harus bisa bangkit berdiri, mencari jati diri lagi, menemukan kekasih lagi dan harus mulai berlari-lari sambil menari-nari dari kepedihan yang amat perih  agar kepedihan dan kesedihan yang sudah aku alami cepat tersudahi dan cepat kembali pulih seperti dulu lagi.

Ahmad Rizal
Kademangan, Bondowoso, selasa 14 agustus 2018.

Jumat, 20 Juli 2018

" Kita tidak perlu menjadi tukang sulap "

Pesulap atau tukang sulap, semua orang pasti mengetahui kalimat ini, dan bukan sesuatu yang asing bagi mereka. Pesulap atau tukang sulap adalah salah satu profesi yang menganehkan, tapi lumayan menyenangkan. Karena setiap pesulap ketika ia tampil dipanggung, selalu saja ia membuat orang-orang kebingungan. Kenapa?? Karena Ia kadang kala membuat sesuatu yang ada menjadi tiada dan menjadikan yang tiada menjadi ada. Bukan kah itu sangat mengherankan dan membingungkan?? Trik-trik sulapnya selalu membuat kita terpesona dan terdiam tanpa gerak. Ya pesulap memang hebat dalam persoalan sulap menyulap.

Disini saya tidak akan membahas lebih dalam terkait pesulap tadi, terkait trik-triknya yang membuat sesuatu ada menjadi tiada, dan sebaliknya. karena itu hanya akan membuat dunia menjadi rame. Namun, disini saya akan membahas terkait apa yang disebut ada dan tidak ada. Ini tentu membuat  njlumet bagi saya pribadi untuk menjelaskannya. Namun saya akan membahas perihal "ada"nya eksistensi dan "tidak ada"nya eksistensi. Bukan membahas ada dan tidak ada secara universal. Namun secara khusus.

Berbicara eksistensi, menurut KBBI adalah "keberadaan". Keber-ada-an yang awal mula kalimatnya adalah "ada"  ketambahan keber dan an, menjadi keberadaan. Apa sih ada itu?? Apakah ada adalah sesuatu yang nampak? Ada tidak dapat diukur dengan sesuatu yang nampak. Karena hakikat ada adalah sesuatu yang ada dialam idea. Kata plato tokoh filsafat aliran idealisme waktu itu. Namun berbeda dengan tokoh-tokoh filsafat aliran empirisme, tokoh-tokoh empirisme meyakini bahwa yang disebut ada adalah sesuatu yang dapat di ukur dengan melalui panca idra. Membingungkan bukan? Kita pun mungkin tidak bisa menyalahkan dari kedua teori yang berbeda itu, cukup kita pahami dan membenarkannya saja.

Fokus kepada eksistensi, menarik rasanya kita membahas eksistensi yang terobjek kepada manusia dalam kajian ini, ya eksistensi manusia. 

"Manusia menjadi manusia jika berada di antara manusia " kata Emmanuel Kant.

Manusia sejatinya adalah makhluk sosial bukan makhluk individu yang mampu berdiri sendiri dan selalu berada dalam kesendirian. Teks suci selalu menyarakan kita agar saling mengenal satu sama lain.

kita adalah makhluk sosial, yang kapan pun dan dimana pun membutuhkan yang lainnya. Namun herannya, sebagian manusia terkadang terlalu berisifat ekslusif (menganggap dirinya sebagai satu-satunya yang paling benar dan yang lain adalah salah) tidak menganggap yang seharusnya ada adalah sesuatu yang benar-benar ada (mentiadakan yang ada), bukankah mentiadakan yang seharusnya ada merupakan kewenangan tuhan? dan kita (manusia), tidak berhak untuk mentiadakan yang seharusnya ada dan mengadakan yang seharusnya tiada, sangat tidak berhak. perihal persoalan kemanusiaan.

Manusia terkadang terlalu egosentrik dalam bertindak, sehingga tidak heran terkadang adanya tidak dianggap ada oleh yang lainnya, dikarenakan ia selalu berisikukuh dengan pendapatnya sendiri, dan tidak mau dengan pendapat orang lain.

Nafsu manusia yang teramat besar mengahancurkan eksistensinya semestinya berada menjadi tak berada. Padahal eksistensi dirinya akan ada melalui lingkungan, ya lingkunganlah yang sejatinya membuat atau membentuk eksistensinya menjadi ada. kata salah satu aliran filsafat eksistensialisme. Jika kita tidak di anggap ada oleh yang lainnya, maka sepatutnya kita bertanya dengan diri kita sendiri. menganggap ada kah kita dengan manusia yang semestinya memang ada ?? Karena eksistensi kita akan ada dan terbentuk melalui lingkungkungan sosial yang ada.

Paradoks yang berkembang saat ini terkadang terlalu menyeleweng dari yang sebenarnya tidak boleh diselewengkan, sifat sombong, angkuh, tidak mau menerima perbedaan, dan terlalu menganggap diri kita lah  yang paling hebat dan benar adalah salah satu indikator yang membuat eksistensi kita tiada. maka jika ia menginginkan diri kita dianggap sebagai manusia, maka manusiakanlah yang memang manusia dan jangan memanusiakan yang sejatinya bukanlah manusia. Kita tidak perlu menjadi tukang sulap dan menyulap perihal eksistensi manusiaan. Karena hal begituan hanya akan mempersulit kita bukan??? Bukan kah kita butuh keluarga, sahabat, dan teman, agar kita di kenal dan di anggapnya ada??

Ahmad Rizal, 21 juli, 2018.
Gentong, taman krocok, bonndowoso

Sabtu, 14 Juli 2018

Buah yang jatuh

Pagi itu, sekitar jam 6, aku terjaga dari tidur pulasku, akupun langsung beranjak turun dari tempat tidurku untuk menuju kedepan halaman rumahku. Ya pagi itu, pagi yang dipenuhi tetesan embun, tiupan angin, suara burung, dan suara ayam, yang mulai meramaikan pagiku.

Perasaanku dipagi itu, antara rasa senang dan rasa dingin yang tak bisa ku pungkiri dan ku ingkari. Pertama rasa Senang. Senang, karena aku dapat melihat indahnya suasana pagi kala itu. Pagi dengan matahari yang diam-diam mengintipku dari ufuk timur. Ia mengintip bebarengan dengan sinarnya yang menghangatkan pagiku yang dingin. Dan kedua adalah Rasa dingin. Ya, pagi itu memang sangat dingin, sebab tetesan embun dan tiupan angin kencang rasanya mengajak aku bermain dan mereka pun mulai menempel pada kulitku yang tipis. Dinginnya pagi itu, Huhhhh.

Dengan keadaanku yang sedang duduk sambil memperlihatkan bahuku pada sinar matahari, yang menginginkan kehangatan darinya. Tiba-tiba tak sengaja aku melihat buah yang jatuh dari pohonnya, entah memang waktunya untuk terlepas dari pohonnya dan jatuh, atau sebab angin pada pagi yang amat kencang dan lancang menggoda buah iru agar terjatuh dari pohonnya?? Aku tidak tahu. Tapi aku yakin, sebab terjatuhnya buah itu tidak lain karena godaan angin kencang dan lancang itu, karena buah yang jatuh, bukan buah yang memang sudah seharusnya waktunya jatuh, melainkan beberapa buah yang belum saatnya untuk terlepas dari pohonnya dan belum saatnya untuk jatuh dari pohonnya. Ya buah itu jatuh sebelum waktunya.

Aku pun menghampiri buah-buahan yang berjatuhan itu, kulihat ada lima buah yang jatuh pada saat itu, dua buah yang masih mentah dan tiga diantaranya matang dengan warna merah yang sempurnah. Maksud hati ingin mengambil semua tiga buah yang matangnya sempurnah. Tapi aku tidak boleh mengambil semuanya, aku hanya boleh memilih dan mengambil satu buah dari tiga buah dengan warna dan matang yang sempurnah. Karena dulu ayahku pernah berpesan bagini padaku.

" Nak, dalam berkehidupan, kau harus bijak dalam persoalan memilih, Karena persoalan memilih bukan hal yang gampang, namun hal yang sulit, lebih sulit dari, pelajaran dan permainan TTS. Karena perihal memilih sesuatu apapun itu, harus melibatkan hati.  kau harus menentukan satu pilihan dan memutuskannya, tidak boleh dua, tiga ataupun lebih anakku. karena terlalu banyak memilih dan terlalu banyak pilihan adalah kreteria orang yang serakah jika ia tidak mampu adil. Maka jangan terlalu banyak memilih nak, pilihlah satu dari yang kau sukai. Karena kau manusia biasa, ditakutkan kau tak akan mampu mengadilkan semua yg kau pilih. berlakulah yang adil. hatimu hanya ada satu, maka kau hanya boleh memilih satu. Ingat nak, perihal memilih jangan libatkan nafsumu!, tapi hatimu itu lho nak, paham nak??"

Mengingat pesan ayahku, rasanya aku sulit menjatuhkan pilihan dari tiga buah dengan matang yang sempurnah, dan bagiku tiga buah itu, sama nilainya, sama warnanya, sama rasanya, pun sama besarnya. Aku tak dapat memilih. aku kebingungan. fikiranku kacau, karena tak dapat menentukan dan memutuskan pilihan. Tak dapat memilih dan mengambil satupun dari sekian tiga buah itu. Aku terlalu lama berfikir, terlalu lama terdiam, di tempat dimana buah itu jatuh.

Anak-anak kecil disekitar rumahku sudah mulai keluar rumah untuk bermain. mereka menghampiriku yang sedang termenung, bingung seperti orang bodoh. Dan akhirnya mereka pun juga melihat buah yang jatuh dengan matang yang sempurnah, dan dengan cepat mulai mengambilnya. Mereka mengambil semua buah itu.

Pupus sudah harapanku untuk mendapatkan buah itu, akhirnya yang kudapati hanyalah dua bauh yang mentah dan rasa galau, menyesal, dan kesal yang bercampur aduk. karena tak dapat memutuskan pilihan. Dan membiarkan pilihannya jatuh ketangan orang lain.

Simpulku, orang dewasa terlalu banyak angan-angan, terlalu takut dan terlalu berhati-hati dalam persoalan memilih. Gara-gara ketakutan dan kehati-hatianya, menyebabkan ia (orang dewasa) tak mampu memilih sesuatu yang ingin ia pilih, yang pada akhirnya ia tak mendapatkan pilihan dari sesuatu yang diperhatikannya dan diimpikannya menjadi yang terpilih.

Bagiku anak kecil itu lebih berani. Lebih berani dan bahkan lebih bijak dariku, karena anak kecil, berani dan bisa mengambil keputusan. Pun lebih berani mengambil resiko dari keputusan yang telah dipilihannya. Entah apapun resikonya. Karena mungkin baginya " Tugas kita adalah memilih, memilih adalah memilih, urusan salah dan benar itu tak penting, itu urusan belakangan, yang terpenting adalah mampu melaksanakan tugas memilih dan menentukannya."

Ahmad Rizal, tenggarang, 15 juli, 2018

Kamis, 28 Juni 2018

Konsumen Tetap Kebenaran

Kita (manusia) adalah makhluk khas. katanya Dr. M. kristiawan dalam bukunya, filsafat pendidikan, mengapa Dr. M. Kristiawan mengakatan begitu ? karena baginya manusia hidup bukan hanya untuk bertahan hidup, bukan seperti tikus yang hanya mencari mangsa agar ia bisa bertahan hidup. Namun manusia lebih dari itu, manusia mempunyai beribu-ribu keinginan dalam hidupnya, bukan hanya bertahan hidup, seperti se-ekor tikus. oleh sebab itulah Dr. m. kristiawan menegaskan kembali bahwa manusia adalah makhluk khas yang berbeda dengan makhluk lain ciptaan tuhan.

Ke-khasan manusia adalah, mereka yang mampunyai banyak perbedaan-perbedaan pendapat, keinginan, cita-cita dan tujuan. sehingga terkadang manusia terlalu ego dengan ke-khasannya. Keegoan tersebutlah yang malahirkan perbedaan dan kadangkala perbedaan itu tidak mampu diterima oleh yang lainnya dan bahkan sebaliknya. Hal itu disebabkan, tidak lain karena sama-sama mempertahankan ke-egonya.

Kebenaran adalah pembahasan dan peng-aku-akuan yang sering kali manusia perdebatkan dan pertarungkan. Dan itu pun saya rasa tidak akan pernah ada akhirnya dan mungkin tidak akan berakhir sampai hari kiamat nanti.

Mengklem satu sama lainnya sudah hal biasa bagi manusia, memfitnah, gosip dll sudah menjadi rutinitas manusia sehari-hari bahkan membunuh satu sama lain adalah hal wajar bagi manusia itu sendiri. hal itu terjadi tidak lain adalah karena mengagung-agungkan kebenaran dan saling berebut siapa yang paling benar, yang akibatnya sangat membahayakan sesama manusianya .

Hal itu terjadi karena manusia minim dalam pendidikannya hingga tak terdidik kelakuannya, dan tidak mengetahui ukuran kebenaran itu sendiri. Paule Netrop mengakatan dalam buka Epistimologi kiri yang pengarangnya saya lupa. Ia mangatakan, kebenaran tidak perlu pengakuan dan diakui bahkan memaksakan agar orang mengakui bahwa itu adalah kebenaran, akan tetapi kebenaran akan diakui dengan dirinya sendirinya, tanpa pemaksaan. jikalah ia memang benar-benar benar.

Mengukur kebanaran. Dalam mengukur kebenaran tentunya kita harus tahu klasifikasi kebenaran itu sendiri, agar kita tidak mencampur adukkan kebenaran satu dengan yang lainnya, sehingga menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam filsafat pendidikan Dr. m kristiawan menjelaskan tentang kebenaran, ia menjelaskan bahwa secara umum ada 4 jenis kebenaran (yang bisa kita ukur) yang dikenal orang, yaitu kebenaran religius, filosofis, estetis dan kebenaran ilmiah. oleh karennya kita tidak bisa mencampur kebenaran filosofis, yang itu kebenarannya penuh perbedaan pendapat. dengan kebenaran religus yang itu merupakan kebenaran tingkat langit, kebenaran mutlak tuhan kata sahabat diskusi saya.

ketika kita sudah mengetahui jenis-jenis kebenaran itu sendiri, tentunya kita bisa bersikap lebih dewasa, tidak mudah menyalahkan yang satu dan yang lainnya.

Kebenaran itu ambigu kata buku yang pernah saya baca. Sebenarnya tidak penting berbicara dan berdebat masalah kebenaran. Karena bagi saya tidak ada gunanya bila hanya membahasa dan berdebat masalah kebenaran, jika ktidak mampu berbuat kebenaran itu sendiri.

sering kali masyarakat kita terlalu asik menjadi konsumen kebenaran, mereka menjadi penilai, pembeli dan bahkan juri bagi kebenaran yang itu dijual oleh para pemikir-pemikir pembuat kebenaran. Namun realitasnya, dirinya sendiri tidak mampu dan bahkan malas melakukan suatu kebenaran dan perbuatan yang benar. Jika tetap demikian, maka kebenaran hanyalah menjadi kata bukan fakta yang seharusnya diimplementasikan, dan mungkin kita akan hanya mengharap kebenaran yang datangnya put tak pasti kapan, karena memang diri kita sendiri tidak mampu memberi kebenaran dan berbuat yang benaran. Sehingga kebenaran tak kunjung datang.

Oleh karenanya, selayaknya kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain. itu lah kebenaran yang nyata, fakta dan bukan kata. Yaitu kebenaran yang dijalankan. bukan hanya kebenaran yang dibeli dan dikonsumsi teruntuk dirinya sendiri.

tidak akan pernah jadi benar jika kita tidak bisa melakukan hal yang benar-benar benar. bukan??

Ahmad Rizal, 26 juni, 2018. Alun-alun Bondowoso.

Kamis, 14 Juni 2018

Lebaran dan Menu warung Cak Pipi

Dihari yang fitri, dunia berubah 100 derajat dari sebelumnya, ya,  karena sebagian orang ada yang kesana dan kesitu,  dan sebagian yang lain ada yang kesitu dan kesana, tidak lain hanya untuk bersilaturrahmi dengan orang-orang yang ada disini dan disana. Aku pun turut andil dalam melaksanakan, mengikuti dan menjalankan budaya, serta tradisi silaturrahmi dihari yang fitri ini.

Idul fitri kali ini aku menuju arah selatan rumah sahabatku. Sekitar kira-kira 20 kilo meter kurang lebih dari rumah ke tempat sahabatku itu. ya. rumahku dan rumahnya (sahabatku) bisa dibilang cukup agak jauh.

Dipertengahan jalan, aku pun berhenti untuk mengisi perutku yang lagi muring-muring kelaparan. Aku pun melihat warung kecil kala itu, dan mampir disana. Warung itu bernamakan warung cak pipi, sebuah warung yang berada sangat jauh dari jalan raya. Pun tidak begitu rame dari orang-orang berbau kapitalis, teroris juga politisi. Ya, warung itu bisa dibilang sangat aman dan nyaman.

Dan disanalah aku duduk sambil melirik kesana, kesini dan kesitu. Nampak warung itu tidak terlalu sempit, juga tidak terlalu lebar, namun, udara sejuk memenuhi warung cak pipi itu.

Setelah sekian lamanya aku terplonga-plongo melihat kesederhanaan warung itu. akhirnya sosok seorang  pemuda berpeci aneh datang padaku. seraya menyapaku yang lagi duduk termenung.

" Cong anu apa been dennak, mak perak ngak lengak an, ngak reng gendeng. (Cong ngapain kamu kesini, kok cuma plonga, plongo kaya orang goblok.) ". Katanya dalam bahasa madura, sambil tersenyum dan seraya memperlihatkan keindahan kumis tipisnya.

"Sampean yang jualan cak?? " tanya ku pada penjaga warung aneh itu.

" Ya, saya yang berjualan diwarung ini. Kenapa?? " jawabnya, sembari melemparkan pertanyaan dengan tegasnya padaku.

"Nggk apa-apa cak, perut saya lapar cak, kebetulan saya lihat warung sampean ini, sekalian mampir mau makan cak! " jawabku  "Saya mau beli nasi disini, ada cak? " tanyaku tambah.

"Banyak " jawabnya cuek.

"Ada nasi apa aja cak? " tanyaku lagi.

" Ada nasi jrengkeng (Nasi yang campur dengan singkong yang sudah dihaluskan), ada nasi peccel, nasi sama tempe, telor dadar dan lalapan. " jawabnya.

" Gak ada nasi yang pake lalapan ayam goreng cak? " tanyaku.

"Gak ada, disini warungnya rakyat kecil, yang pekerjaannya hanya petani, mengangun sapi, dan jualan. bukan warung petinggi dan pejabat negeri " jawabnya.

"Kalo gak mau gk apa-apa, sana pulang..!, cari warung lain,  saya hanya melayani rakyat kecil yang perekonomeanya rendah, dan rakyat yang telah direndahkan oleh mereka para manusia keparat, manusia keparat yang tanpa ada rasa kemanusiaan itu" tambahnya.

Aku pun kaget, dengan jawab cacak penjaga warung itu, saya sama sekali tidak paham, mengapa cacak itu sangat benci dengan pejabat dan petinggi-petinggi negera.

Sebelum kebingunganku memuncak dan perutku semakin lapar, sembari aku memesan makanan nasi pecel dengan lauk tempe dan telor dadar kepada penjaga warung itu. dan pun akhirnya pesananku selesai dan disuguhkan tepat didepan hadapanku, tempat dimana aku telah duduk menikmati udara sejuk kala itu. Tanpa berdoa aku pun menerkam makanan itu, dengan terkaman penuh nafsu.

"Kamu mau kemana cong " tanyanya kepadaku, yang waktu itu sambil menggit tempe koreng pesananku.

"Mau silaturrahmi dengan sahabat saya cak " jawabku simpel.

" Oh bagus, perbanyaklah silaturrahmi, jangan cuma silaturrahmi pada waktu lebaran saja. agar kamu terselamatkan, soalnya ada ayat atau kalo gak hadis aku lupa, yang inti artinya begini " Kesihilah semua yang ada dibumi, maka niscaya yang ada dilangit akan mengasihmu " ungkapnya.

" Enggeh cak siap " jawabku.

"Jangan hanya siap-siapan saja, kesiapanmu itu segera dipersiapkan. agar kamu tidak hanya siap-siapan saja. lakukan!. " ucapnya, dengan nada keras dan raut muka agak marah.

" Enggeh cak " jawabku dengan tegas-keras.

"Lah begitu dong jadi pemuda, harus tegas pun tanggung jawab. jangan sampai menjilat ludahnya sendiri, memalukan!"

" Enggeh cak" jawabku


"Cacak ini kayaknya sedang banyak masalah "fikirku.

" Idul fitri ?  Hmm" katanya sambil menggaruk-garuk kepalanya sambil tersenyum tidak ihlas .

"Kenapa cak dengan idul fitri? kok kayanya cacak tidak suka dengan adanya idul fitri ? "tanyaku pada cacak itu.

" Hmm ribet mau jawab, takut kamu sakit hati, soalnya banyak orang-orang saat ini terlalu fanatik dengan agamanya, sehingga lupa pada subtansi ajaran agamanya itu sendiri. Agama islam yang katanya agama penyelamat, Rahmatallil 'alamin itu, malah banyak dari agama islam yang menyelamkan(menyakiti, membunuh, dan bahkan Meneror) manusia dan agama lain. Yaa, karena mereka terlalu simpit dalam memaknai agama. sempet karena kefanatikannya dan keegohannya itu."

"Terus cak? " tanyaku. tak paham.

" Kamu ini kuliah ? " tanyanya.

" Enggeh cak, kuliah" jawabku.

" Kuliah dimana ?? "

"Di STAI At-taqwa bondowoso cak " jawabku tegas.

" Oh pantesan kamu gak ngerti-ngerti, kamu kuliah disekolahan tinggi itu toh, kampus bilinguan apa katanya? Haha, aku lupa. "

" Bilingual cak, bukan bilinguan" jawabku agak jengkel.

" Hahahaha, aku kira bilinguan, soalnya banyak dari mahasiswa disana yang diuan (angun/gembala) dijadikan kambing, sapi, kerbau dan hewan sejenisnya oleh mereka pimpinan kampus. " katanya sambil ketawa terbahak-bahak.

" Walah cacak dikira saya ini kambing apa? " tanyaku kesal.

" Hahaha bisa jadi, karena kamu sebenarnya terbodohi oleh mereka, tukang angun itu. siapa yang di angun?? ya kalian itu mahasiswa kambing, yang tidak bisa berbuat apa-apa, yang itu sangat menguntungkan mereka pimpinan kampus. Alasan saya bilang begitu. karena kalian tunduk patuh dengan sistem yang sangat kocar kacir dan brantakan itu, entah kenapa begitu?, entah, kalian tahu tentang kocar-kacirnya sistem kampus itu atau memang terlalu goblok, tolol dan penakutnya kalian. aku tidak paham. "

" Pendidikan kapitalis ya begitu, tidak memikirkan bagaimana anak bangsa ini cerdas, yang itu berdampak bagi kemajuan bangsa ini kedepan, malah ditindas dan diporoti SPP yang begitu mahal. Lucunya, pasca lulus dari sana, kampus bilinguan itu, ternyata sama halnya dengan anjing ompong,tidak ada gunanya." tambahnya. sambil tertawa terbahak-bahak campur kesal.

" Aaah, kok malah ngomong kampusmu itu, hmm gak ada manfaatnya untuk diperbincangkan. Maaf saya ngelantur tadi,cuma satu pesan saya untuk mu cong, ada kata-kata gusdur begini :
"kalau ingin melakukan perubahan, jangan tunduk pada kenyataan, asal yakin dijalan yang benar"

"Enggeh cak siap " kataku

" Kembali keurusan topik yang tadi cong, itu lebih penting,"

"Topik yang mana cak?? " tanyaku lupa.

" Astagfirullah, kamu sudah lupa ? belum berjam-jam duduk disini cong kamu sudah lupa..hmm " katanya, kaget

" Enggeh cak..hehehe " jawabku sambil cengengesan.

" Makanya jangan sering-sering nonton vedio porno yang tidak berguna itu, agar kamu tidak jadi pelupa, terutama lupa kepada dirimu sendiri, camkan itu "

" Hehe enggeh cak " jawabku malu.

"Topik tadi loo, lebaran idul fitri , ingat kan?,saya rasa idul fitri yang merupakan hari besar bagi umat yang beragama islam, yang terus senantiasa diperingati, dirayakan, dan disemarakkan itu. nyatanya pada realitanya, tak jarang bertolak belakang dengan agama itu sendiri."

" Mengapa begitu cak? " tanyaku tak paham.

" Kenapa begitu? ya karena kebertolak-belakangan tersebutlah, sering kali luput dikoreksi,lantaran manusia sibuk mengkemasnya dengan model-model tradisi pragmatis, terjerumus dalam feodalistik, dan terbius oleh wabah kapitalis. ya seperti pakaian baru mu itu loh ! " katanya, sambil menunjukkan jari telunjuknya pada baju baruku.

" Mirisnya lagi, keluhuran nilai, mulai dibantai oleh pusaran kapitalis yang memanfaatkan kelengengahan-kelengahan mereka yang beragama. termasuk kamu cong !. " bentaknya keras penuh amarah.

"Maaf cak " jawabku, ketakutan dengan keringat bercucuran bercampur malu.

"Maka selayaknya kita tidak boleh melupakan nilai dari kefitrian itu, kita harus menjaga dan merawatnya betul-betul. Nilai fitri yang semestinya termakna-pahamkan sebagai ruang baru untuk mengubah pemikiran, gagasan, pandangan, dan juga menghilangkan perspetif negatif; rasa benci, curiga dan perspektif negatif lainnya. Sudah mulai luntur dan hilang. Sebenarnya nilai-nilai ini cong yang harus kita jaga dan kita selamatkan" tegasnya.

"Perlu diingat cong, jika tradisi bertentangan dengan filosofinya, maka akan berimplikasi pada subtansi yang ada pada tradisi itu sendiri. paham cong? "

" Enggeh paham cak, terimakasih cak atas penyampaiannya "

" Ingat jangan nodai Subtansi dan nilai-nilai kefitrian ini. Tak usahlah berterimakasih, yang paling penting laksanakan cong.! " katanya, sambil tersenyum.

"Enggeh cak, saya kerumah sahabat saya dulu cak "

" Oiya cak, Berapa harga nasinya yang tadi itu cak ? " 

"Hmm gk usah gratis, toh kamu orang miskin juga kan?hehe.  Cuma gayanya saja yang sok kaya ..hahaa "

"Terimakasih banyak cak, sampai ketemu lagi cak !, assalamualaikum.! "

"Iyaa, wa alaikumsalam. Hati-hati cong !!"

Akhirnya aku pun melanjutkan perjalanan saya kearah selatan, setelah usai makan-makan diwarung cak Pipi tadi,  warung sederhana yang dipenuhi dengan nilai kemanusiaan itu.

Ahmad Rizal, Gentong, Bondowoso. Jumat, 15 juni, 2018.

Kebahagiaan yang ku Rindukan

Doarr, doaar, doaar, doar, duurrr, duurr, demm...
Bunyi petasan meledak di malam kala itu...

Percikan api dari petasan itu menambah indahnya malam penuh gemerlap bintang...

Malam perayan hari raya idul fitri, hari kemenangan bagi mereka. umat muslim...

Mereka yang kusut, kusam disana dan disitu berlomba-lomba membunyikan petasannya...

Kegembiraan-kegembiraan mulai terlintas dalam wajah kusut, kusamnya...

Tampak senang, ceria tak ada duka, yang kulihat darinya. sama sekali tidak ada duka...

Teriakan tawa dan rintihan bahagia orang-orang bermuka kusut, kusam itu, pun dilantunkan. ketika petasa sudah mulai meledak dan berbunyi memercikkan api indahnya di atas langit....

Heboh, bukan main kala malam itu, ada yang sebagian takut, tapi senang. ada juga yang sebagian menonton dengan suara gelagaknya yang penuh dengan terkakah-kakah..

Senyumnya begitu indah dimalam itu...

Senyuman yang begitu sederhana..

Tersentuh diri ini melihatnya, melihat mereka yang bermuka kusut,kusam itu...

Begitu sederhananya mereka untuk bahagia dan membahagiakan diri...

Cukup hanya dengan satu petasan kecil harga 30 ribu itu pun, mereka sudah sangatlah senang dan bahagia yang begitu luar biasanya...

Apalagi mereka didudukan dikursi mewah, ruangan ber-AC, dengan makan-makan mewah dan nikmat. seperti apakah kebahagian mereka jika berada di tempat itu??...

Diri ini tidak dapat membayangkan, seperti apa kebahagian mereka, entahlah. mungkin sangatlah bahagia dan sangat bahagia...

Terimakasih Tuhan, kau berikan mereka kebahagiaan dihidupnya yang penuh kesederhanaan itu. lindungi dan rawatlah mereka Tuhan, ya, mereka dengan wajah kusut, kusam itu....  

Selamatkanlah mereka dari berbagai kelaliman di negeri ini, Tuhan. Selamatkan lah....

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillah Hilhamdu....

Ahmad RizalGentong, bondowoso 14. juni 2018

Sabtu, 09 Juni 2018

Kau pelengkap kekuranganku

Kau adalah separuh jika dan ragaku...

Tanpamu, tiada guna aku hidup di dunia ini...

Tanpamu, tiada berdaya aku hidup di dunia ini...

Dan tiada pula aku bisa hidup tanpamu...

Karena kau adalah separuh jiwaku....

Separuh jiwa yang selalu membuatku ada..

Separuh jiwa pelengkap kekuranganku ....

Kau adalah kekasihku..

Kau adalah bidadariku....

Kaulah pujaan hatiku....

Dan kau lah segalanya bagiku....

Jangan pernah kau tinggalkanku...

Jangan pernah kau coba untuk berpaling dariku..

Tak rela diri ini bila melihatmu bersama dengan yang lain...

Kau hanya miliku.... melikku selamanya...

Wahai bidadari hidupku....

Aku mencintaimu...

Selamanya.....

Rabu, 06 Juni 2018

Hilang arah

Hiru biru malam, membuat fikiranku terkoyak, bagai diterkam kebingungan, yang terus menerus berkecamuk dalam diri. tak tenang!

Ingin diri ini menyeruak, dan menerpa sang malam, agar terlepas, lalu jauh menghilang..

Lalu, kudapati malam yang lebih indah, tanpa kudapati kehiru biru-an yang membosankan...

Karena disanalah aku akan berjingkrak-jingkrak sambil terkakah-kakah menikmati indahnya malam... Namun Itu hanya mimpi!

Dengan keadaan diri yang seolah-olah terbelenggu, dan terdiam membeku, tak mampu berlari dari keadaan tak wajar...

Entah, apakah ini hanya sebatas ujian, ataukah suatu takdir, atau mungkin, adalah dua-duanya, aku tak paham?

Jika ini ujian, maka aku harus hadapi, walaupun begitu berat dan mematikan...

Namun jika ini adalah takdir, maka hanya berdiam diri dan berdoa sebagai langkah terkhir. entah lah...?

Semoga saja tuhan memberikan jalan malam ini...

Untukku yang hilang arah....

Selasa, 05 Juni 2018

Metafora

Perjalanan hidup, selalu saja tidak pernah berjalan lurus. Penuh lika-liku dalam mengarunginya. Sesuatupun, saling mengantri untuk menjegal dalam perjalanan. Sehingga pun, banyak orang yang tidak dapat sampai pada tujuan yang sebenarnya (Shiratal Mustaqim). Dikarenakan tidak mampu dan bahkan tidak tahan akan banyaknya rintangan yang menghadangi.

Perjalanan hidup selalu membingungkan. Jalan lurus mulus tidak selamanya menjadi ukuran jalan yang paling benar. Kadang malah menyesatkan, bahkan kadang mematikan. Malah kadang sebaliknya, jalan yang penuh bebatuan, malah menghantarkan pada tujuan dan keselamatan.

Menjalani kehidupan memang bukanlah hal yang gampang. Butuh keseriusan, kesabaran, ketelitian, kepekaan, kekuatan, kesemangatan, dan kehati-hatian. Kerena dunia begitu luas, dan begitu lebar. Lebarnya dunia menandakan lebarnya dan banyaknya jalan kehidupan. Maka Jangan coba-coba anggap dunia hanya selebar daun kelor saja.

Tidak cukup dengan satu kepala, satu mata, satu mulut, satu tangan, dan tidak cukup hanya dengan satu kaki. butuh banyak kepala, mata, mulut, tangan, dan kaki untuk menjalani kehidupan. Demi untuk terhindar dari ketidak jelasan dan keserba-bingungan kehidupan.
Karena sejati, manusia adalah mahluk sosial, yang tidak bisa hidup dengan kesendirian. Selalu dan selalu, pasti membutuhkan orang lain, bukan ?

Hakikatnya aku, dia, mereka adalah kita . Seperti yang saya kutip dalam buku, dan Badut-pun Pasti Berlalu. yaitu, "Wajah bukan sekadar penanda. Tapi, wajah adalah kita ". artinya wajah kita bukan hanya sekedar penanda untuk membedakan kamu dan aku, dia dan mereka, tapi sejatinya wajah adalah kita ,Ya wajah kita, wajah manusia. karena menurut hemat saya,seluruh manusia adalah kita.

Maka jangan terlalu angkuh dan sombong dalam mengarungi kehidupan. Jangan sekali-kali menganggap diri kita adalah yang paling benar, dan yang lain adalah salah.  Jika sifat kita demikian, niscaya kita tidak akan sampai kepada tujuan kehidupan, karena sejatinya kehidupan adalah kebersamaan.

Berkehidupanlah dengan kehidupan yang bijak, agar kita selamat, tidak terprenjak, terjebak dan diinjak-injak.

Senin, 04 Juni 2018

Rugi dan dirugikan

Ini adalah kritikanku, kritikanku untuk kampus bilingualku, kritikanku untuk kampus hijauku, kampus dengan berbagai cerita barunya, cerita barunya yang bagiku omong kosong. Ya ini adalah kritikanku untuk kampusku STAI At-Taqwa.
Aku mungkin tidak begitu pintar dan tidak cukup pandai, untuk tidak menghina kampusku. Bibirku seolah-olah ingin terus menghina kampusku. Karena bagiku, teramat banyak kesalahan yang sudah terjadi dan pun sering dilakukan oleh kampusku tercinta. Yaa terlalu banyak.
Pimpinan kampusku mungkin saja sudah tidak mampu memperbaiki kesalahan dan kekurangan kampusku ini, mereka sudah melemah dan terlalu lembek hingga tiada semangat, dikarenakan perutnya sudah kekenyangan oleh makanan-makan mahalnya, dengan uang gaji dari kampusku. Pantaslah kumpusku ini tidak maju-maju, malah terus mundur dan mundur cantik. Tidak ada perkembangan.
Tempo hari ada salah satu mahasiswa yang mengkritik kampusku dengan tulisan, dan itu sangat menggemparkan kampusku, terutama mereka yang kekenyangan dikursi dan ruang ber-AC itu. Yaa karena kritikan dari salah satu mahasiswa itu sangatlah realistis tanpa dibuat-buat. Tulisan itu berisi tentang kampusku yang tidak konsisten, dari program-program kampus yang sangat tidak konsisten,dari program kampus bilingual (dua bahasa), program (ngaji sebelum masuk) dan program-program lainnya, yang hanya berjalan tidak begitu lama. Ya karena kampusku memang tidak konsisten.
Sehingga bagiku ada yang masih kurang dari kritikan mahasiswa tempo hari itu, yaitu tentang perbaikan nilai yang semakin melonjak tinggi. Dari harga Rp. 2000 hingga naik Rp. 25000. Yang bagiku itu sangat lah mahal dan merugikan. Walaupun dengan alasan kenaikan harga perbaikan nilai itu, untuk menunjang mahasiswa untuk aktif kuliah. Ya mungkin alasannya agak rasional sedikit bagi saya. Kenapa saya tadi mengakatan merugikan mahasiswa, terutama saya?
Karena begini, coba kita lihat program-program dikampus yang sangat amburadul, terutama program yang itu menambah kualitas mahasiswa, sangatlah minim, seperti UKM dan kegiatan-kegiatan organisasi intra kampus untuk membimbing mahasiswa sangatlah jarang, bahkan sepertinya tidak ada. Maka dengan kondisi kampus yang demikian, maka tidak heran jika beberapa dari mahasiswa enggan kuliah, bahkan malas kuliah. Sehingga berdampak nilainya tidak lulus gara-gara jarang kuliah, dan harus membayar perbaikan sebesar 25 ribu. Dan paling anehnya ada salah satu dari mahasiswa yang itu sangat rajin kuliah malah tidak lulus, gara-gara input nilai dari TU kampus yang tidak beres, dan itu sangat merugikankan kami, selaku mahasiswa. Sangat merugikan. Boleh lah jika ada yang mengatakan itu salah mahasiswanya, ya mahasiswa yang malas dan tidak lulus gara-gara kemalasannya. Tapi bila mahasiswanya rajin dan mereka tetap saja nilainya tidak lulus. Siapa yang harus disalahkan?? Tentunya mereka (pimpinan kampus) yang harus disalahkan dan bertanggung jawab akan hal itu.
Dampak-dampak dari mahasiswa malas itu, terjadi Karena keinginan dari mahasiswa sering kali terlalaikan. Jika saja pempinan kampus dan organisasi-organisasi intra kampus memperbaiki kekurangan yang ada dan mampu memahami tentang keinginan mahasiswanya, maka saya rasa mahasiswa akan rajin dan giat belajar karena keinginan dan harapannya terpenuhi dan pun mampu mengembangkan dan mengharumkan kampusku tercinta.
Entah lah apa yang mereka(pempinan kampus) pikirkan ? Saya rasa mereka hanya uang yang difikirkan, bukan bagaimana mengembangkan mahasiswanya. Petutkah pemimpinan seperti mereka, kita katakan sangatlah kurang ajar??
Jika mereka masih tetap angkuh dan tidak mau memahami atau pura-pura tidak paham, tentang apa kebutuhan dari mahasiswanya. Maka siap-siaplah kampusku tercinta gulung tikar. Bukan kah begitu kawan?
Bapak, ibuk pimpinan kami merasa dirugikan olehmu!!!! Jangan injak-injak kami dengan sepatu mahalmu yang itu pemberian kami..!! Perbaiki kekurangan kampusku kami. Stop jangan mengumbar kebohongan...!!!!!