Kamis, 15 November 2018

Indah kau indah


Ini kah makhluk ciptaanmu tuhan? sungguh indah ciptaamu, sungguh indah bentuk tubuhnya, begitu indah senyum bibirnya, begitu indah  pandangan matanya, begitu indah dan sopan perangainya. Sungguh ini adalah ciptaan mu paling indah yang pernah aku lihat.   

Seorang gadis yang cantik nun indah itu adalah teman satu kampus dan juga teman satu  organisasiku. Dia masih adek angkatanku, dia baru semester I dan aku sudah semseter V. Dan kebutulan dia satu jurusan denganku, jurusan manajemen pendidikan. Katakanlah dia juniorku dan aku seniornya. Sebut saja namanya Indah. Karena wajah dan perilakunya memang sangat indah.Aku akui dia orangnya cantik, senyumnya manis, tatapan matanya indah, bicaranya lumbut dan perilakunya yang sopan. Dan aku tidak bisa mengingkari bahwa aku menyukainya sejak pertama bertemu dengannya, ketika dia baru akan masuk dalam organisasi kemahasiswaan yang aku geluti.

Keindahannya membuat aku menginginkannya, membuat aku ingin mendekekatinya dan memilikinya. Namun hal itu adalah sesuatu yang amat sulit bagiku untuk aku capai. Kenapa begitu? Ya, Karena ketika aku bertemu dengannya terkesan aku menjadi kaku dan beku, tak mampu berbicara dan bergerak ketika menatapnya. Mengakatakan kata "hai" saja sangat sulit bagiku. Jangankan itu, untuk meminta kontak wanya saja keringatku bercucuran dan membuat tubuhku gemetar. Hah, aku menjadi bodoh dan membuat otakku jadi buntuh saat bertemu dengannya. Aku serasa sangat sulit untuk mendekatinya dan aku begitu sulit untuk bisa ngombrol barang sebentar dengannya. Ya,mendekatinya dan ngobrol dengannya seperti teman-temanku lakukan itu. Sumpah itu sangat sulit. Dan bahkan lebih sulit ketimbang mempresentasi makalah di hadapan dosen dan teman-teman kelas.

Setiap malam aku disibukkan dengan membuat planing-planing baru untuk hari besok bisa mendekatinya, untuk bisa ngobrol dengannya. Berhubung aku adalah mahasiswa manajemen, tentu bukanlah hal yang sulit perihal merancang perencanaan dan mengelolah perencanaan. Itu adalah pekerjaan yang sangat gampang. Namun, entah kenapa ? sering kali aku urungkan niatku untuk planing yang sudah aku buat itu. Aku menjadi tidak percaya diri, dan sering kali gemetar dan terkadang seketika hilang semua planing yang sudah aku konsep itu, terutama ketika aku berhadapan dengannya. Sebenarnya banyak peluang yang aku meliki untuk mendekatinya, akan tetapi aku tidak menjadi pintar dalam memanfaatkan peluang-peluang besar itu. Ya peluang besar, aku dan dia satu organisasi, kita sering dipertemukan dalam suatu diskusi, sering dipertemukan saat kita rapat, dan sering dipertemukan saat ada agenda-agenda besar dalam organisasi. Itu adalah peluang yang sangat besar yang tidak bisa aku manfaatkan. Karena aku terlalu bodoh ketika berada di dekatnya.

Satu hal yang hanya bisa aku lakukan adalah memandang dan memperhatikannya. Walaupun aku masih belum bisa mendekatinya dan lalu memilikinya. Namun, jika memandangnya saja sudah membuatku bahagia. Kenapa tidak aku lakukan itu?

Ya, setiap kali kami kajian filsafat di organisasi kami. Sering kali aku memandanginya, memperhatikan cara berjalannya, cara duduknya, tatapannya, senyumannya, bicaranya, dan semua yang terkait perihal sifat dan perilaku dia aku selalu memperhatikan. Mungkin ini yang di sebut cinta, di mana, ketika seseorang sudah dipertemukan dengan yang namanya cinta akan banyak hal yang tidak masuk akal dan bahkan hal konyol yang sering di lakukan. Tetapi membuat hidupnya sangat bahagia. Ya seperti anak kecil yang sangat bahagia ketika ia sedang bermain lumpur dan air. Walaupun dirinya tidak tahu nasibnya ketika ia pulang. Diomelin orang tuanya atau tidak? Mereka tidak memikirkan itu, itu urusan blakangan. Karena yang terpenting baginya keinginannya untuk bermain lumpur dan air hujan tercapai dan membuatnya bahagia. Bagitu pula denganku, walaupun aku nantinya tidak bisa memilikinya, setidaknya aku bisa melihat keindahan dalam dirinya. Itu sudah cukup bagiku. Walaupun sebenarnya aku tidak menginginkannya bersama dengan yang lain selain aku. Karena aku sungguh mencintainya. Ya aku mencintaimu, Indah.

Ahmad Rizal
Gentong, taman krocok, Selasa 13 November ,2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar