Senin, 26 November 2018

Teruntuk Kampusku STAI AT-TAQWA

Renungan Mahasiswa

Satu bulan lebih pasca aksi Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus (AMPK), lagi-lagi mahasiswa yang peduli dengan kampusnya tercinta dibuat meradang, pikiran tak karuan dan tak jarang harus menghabiskan waktu tidurnya untuk memikirkan sistem kampus yang tak jelas arah dan tujuannya. Beberapa pekan lalu setelah aksi geruduk kampus dengan upaya membawa segenap gagasan perubahan terhadap sistem yang dinilai tak berorientasi pada perkembangan kampus. Namun, nyatanya kampus tidak merespon dengan baik, terbukti Dosen nakal tetap saja berulah, pelayanan masih saja kurang membaik, KTM banyak yang tidak keluar, dan tidak ada kegiatan yang edukatif yang dilakukan oleh Organisasi Intra untuk mencerdaskan mahasiswa-mahasiswa di kampus. Aneh, lagi-lagi pihak kampus membuat arah gerakan dengan “Deklarasi Kampus Santri”.

Meradang, begitulah kira-kira respon segenap mahasiswa yang peduli akan kemajuan dan kebaikan kampusnya kedepan. Pasalnya setelah deklarasi kampus santri tak ada visi dan misi yang jelas dari kampus untuk merelevansikan dengan deklarasinya. Bingung, tak jelas harus kami tanggung sendiri akibat hal tersebut. Tak ada perubahan yang signifikan setelah hal itu dilakukan. Bahkan, moral di lingkungan kampus santri harus ternodai dengan tingkah laku mahasiswa yang berpacaran di area ini. Bagaimana mungkin sublimasi pondok pesantren harus tercemar hal yang begituan dan tidak ada tindakan yang jelas dari pihak terkait. Pertanyaannya apakah ini kampus santri yang dimaksud? Atau hanya sekedar akal-akalan agar kampus tidak dikritiki lagi oleh mahasiswa dengan dalih etika ala santri terhadap sang kiyai?.

Ibarat seseorang yang terdampar di tengah pulau yang tak berpenduduk, tulisan ini menjadi lambang atau sinyal SOS. Kadang dibaca dan kadang pula dibiarkan. Namun orang yang mau menyelamatkan dirinya sendiri dari keterdamparan di pulau kosong ini, akan menghadapi dewa wisnu pemilik pulau ini. Meski bukan pimpinan dewa tapi perannya adalah yang mahabenar diatas segala-galanya.

Tragedi 98 mungkin akan menjadi sejarah paling mengerikan dalam masa kepemimpinan Soeharto, dimana masa mulai memberontak dari segala penjuru. Kekacauan terjadi dimana-mana, inilah sebabnya jika demokrasi disetting tidak berfungsi. Elit politik yang sudah berkuasa akan menjadi pemegang hak tertinggi dalam suatu sistem pemerintahan. Seperti itulah kampus ini keadaannya. Tak ubahnya keluarga cendana yang berkonspirasi dengan dewa wishnu.

Istilah Musyawarah Mahasiswa (Musyma) untuk menetapkan sebuah produk hukum itu telah diganti perannya oleh sekelompok (lima orang) mahasiswa yang tergabung dalam organisasi intra KPUM. Dalam menetapkan calon-calon pemimpin organisasi intra itu semua ada ditangan KPUM, jadi gunanya statuta kampus adalah sebagai bumbu lelucon yang tidak menjadi bukti dasar aturan dalam sebuah organisasi. Mau menjabat apa kamu hari ini di kampus? Mau mencalonkan diri sebagai pimpinan organisasi intra? Jawabannya cukup satu tahun masuk dalam kepengurusan organisasi intra yang keaktifannya jika presentasekan tak lebih dari 10% saja.

Kamis, 15 November 2018

Hanya nasihat saja

Mulai hari ini sibuklah menata diri
Jangan kau tunda-tunda lagi
Sudah...Hilangkan rasa iri dan dengki
Jangan mudah terprovokasi, emosi apalagi sampai mencacimaki

Fokus dan konsentrasi pada tujuan yang ada di hati
Yakinlah, tujuanmu adalah langkah yang pasti untuk menuju masa depan sejati

Berdiri dan bangkitlah tanpa perlu berbasa-basi
Hilangkan rasa ragu yang senantiasa menyelimuti dan menghampiri
Lakukan segala sesuatu dengan suka hati
Tancapkan kepercayaan tanpa perlu menghianati
Ya, jika  hidupmu ingin lebih berarti

Memang, hidup ini tidak semudah makan nasi
Dengan hanya  modal mengunyah dan menelan saja lalu perut terisi
Perlu semangat dan kekuatan yang lebih untuk bisa mengatasi dan melintasi

Menjalani Hidup memang sulit, dan sering kali banyak dari mereka susah untuk bangkit hingga sampai jatuh sakit

Menjalani hidup, pasti lah banyak masalah-masalah yang datang menghampiri  diri
Banyak orang frustasi dan mati gara-gara gantung diri
Karena, mereka tak kuat hati, tak bisa kontrol emosi dan terlalu meyombongkan diri

Maka Jika harapan tidak sesuai dengan keinginan hati
dan kegagalan selalu saja menghampir
Tetaplah berusabar, bersabar dan selalu percaya diri
isilah hati dan otak ini
Dengan lantunan ayat-ayat suci
Milik kalam sang ilahi rabbi

Agar kita bisa rendah hati, tak mudah letih, tak mudah sakit hati dan tetap mensyukuri nikmat tuhan yang sudah diberi

Ahmad Rizal
Gentong, Taman Krocok Bondowoso
15 November 2018

Indah kau indah


Ini kah makhluk ciptaanmu tuhan? sungguh indah ciptaamu, sungguh indah bentuk tubuhnya, begitu indah senyum bibirnya, begitu indah  pandangan matanya, begitu indah dan sopan perangainya. Sungguh ini adalah ciptaan mu paling indah yang pernah aku lihat.   

Seorang gadis yang cantik nun indah itu adalah teman satu kampus dan juga teman satu  organisasiku. Dia masih adek angkatanku, dia baru semester I dan aku sudah semseter V. Dan kebutulan dia satu jurusan denganku, jurusan manajemen pendidikan. Katakanlah dia juniorku dan aku seniornya. Sebut saja namanya Indah. Karena wajah dan perilakunya memang sangat indah.Aku akui dia orangnya cantik, senyumnya manis, tatapan matanya indah, bicaranya lumbut dan perilakunya yang sopan. Dan aku tidak bisa mengingkari bahwa aku menyukainya sejak pertama bertemu dengannya, ketika dia baru akan masuk dalam organisasi kemahasiswaan yang aku geluti.

Keindahannya membuat aku menginginkannya, membuat aku ingin mendekekatinya dan memilikinya. Namun hal itu adalah sesuatu yang amat sulit bagiku untuk aku capai. Kenapa begitu? Ya, Karena ketika aku bertemu dengannya terkesan aku menjadi kaku dan beku, tak mampu berbicara dan bergerak ketika menatapnya. Mengakatakan kata "hai" saja sangat sulit bagiku. Jangankan itu, untuk meminta kontak wanya saja keringatku bercucuran dan membuat tubuhku gemetar. Hah, aku menjadi bodoh dan membuat otakku jadi buntuh saat bertemu dengannya. Aku serasa sangat sulit untuk mendekatinya dan aku begitu sulit untuk bisa ngombrol barang sebentar dengannya. Ya,mendekatinya dan ngobrol dengannya seperti teman-temanku lakukan itu. Sumpah itu sangat sulit. Dan bahkan lebih sulit ketimbang mempresentasi makalah di hadapan dosen dan teman-teman kelas.

Setiap malam aku disibukkan dengan membuat planing-planing baru untuk hari besok bisa mendekatinya, untuk bisa ngobrol dengannya. Berhubung aku adalah mahasiswa manajemen, tentu bukanlah hal yang sulit perihal merancang perencanaan dan mengelolah perencanaan. Itu adalah pekerjaan yang sangat gampang. Namun, entah kenapa ? sering kali aku urungkan niatku untuk planing yang sudah aku buat itu. Aku menjadi tidak percaya diri, dan sering kali gemetar dan terkadang seketika hilang semua planing yang sudah aku konsep itu, terutama ketika aku berhadapan dengannya. Sebenarnya banyak peluang yang aku meliki untuk mendekatinya, akan tetapi aku tidak menjadi pintar dalam memanfaatkan peluang-peluang besar itu. Ya peluang besar, aku dan dia satu organisasi, kita sering dipertemukan dalam suatu diskusi, sering dipertemukan saat kita rapat, dan sering dipertemukan saat ada agenda-agenda besar dalam organisasi. Itu adalah peluang yang sangat besar yang tidak bisa aku manfaatkan. Karena aku terlalu bodoh ketika berada di dekatnya.

Satu hal yang hanya bisa aku lakukan adalah memandang dan memperhatikannya. Walaupun aku masih belum bisa mendekatinya dan lalu memilikinya. Namun, jika memandangnya saja sudah membuatku bahagia. Kenapa tidak aku lakukan itu?

Ya, setiap kali kami kajian filsafat di organisasi kami. Sering kali aku memandanginya, memperhatikan cara berjalannya, cara duduknya, tatapannya, senyumannya, bicaranya, dan semua yang terkait perihal sifat dan perilaku dia aku selalu memperhatikan. Mungkin ini yang di sebut cinta, di mana, ketika seseorang sudah dipertemukan dengan yang namanya cinta akan banyak hal yang tidak masuk akal dan bahkan hal konyol yang sering di lakukan. Tetapi membuat hidupnya sangat bahagia. Ya seperti anak kecil yang sangat bahagia ketika ia sedang bermain lumpur dan air. Walaupun dirinya tidak tahu nasibnya ketika ia pulang. Diomelin orang tuanya atau tidak? Mereka tidak memikirkan itu, itu urusan blakangan. Karena yang terpenting baginya keinginannya untuk bermain lumpur dan air hujan tercapai dan membuatnya bahagia. Bagitu pula denganku, walaupun aku nantinya tidak bisa memilikinya, setidaknya aku bisa melihat keindahan dalam dirinya. Itu sudah cukup bagiku. Walaupun sebenarnya aku tidak menginginkannya bersama dengan yang lain selain aku. Karena aku sungguh mencintainya. Ya aku mencintaimu, Indah.

Ahmad Rizal
Gentong, taman krocok, Selasa 13 November ,2018

Selasa, 30 Oktober 2018

Sahabat kau terlalu sibuk

Kau terlalu sibuk sahabat
Kau terlalu sibuk mengkritik temanmu
Kau terlalu sibuk membicarakan kesalahan temanmu
Kau terlalu sibuk mengoreksi kesalahan temanmu
Kau terlalu sibuk
Sehingga kau tak sempat pemperbaiki dirimu sendiri
yang juga penuh dengan kesalahan.

Sahabat kau tak perlu sesibuk itu
Perihal dalam mengoreksi kesalahan sahabat-sahabatmu. 
Sibukkanlah untuk mengoreksi dirimu sendiri
Bagiku itu adalah hal yang baik untuk dirimu sendiri

Kau tak perlu terlalu sibuk untuk membersihkan badan kotor sahabatmu
Kau tak perlu sesibuk itu.
Duduklah dengan tenang dan taruhlah baik-baik fikiranmu dalam keadaan tenang pula

Karena, dalam perihal membersihkan badanku yang bau busuk ini
Biar lah aku yang membersihkannya sendiri
Peganglah kedua tanganmu
Tutup mulut dan matamu rapat-rapat
Dan fikirkanlah badanmu sendiri
Sudahkah bersih? Atau tidak kah badanmu?
Jika tidak, segeralah bersihkan dulu kotoran di badanmu itu.
Sebelum baumu busuk badanmu tidak menyebar kemana-mana dan tercium oleh orang lain.  

Ahmad Rizal
Bondowoso selasa, 30 oktober, 2018.

Jumat, 12 Oktober 2018

Teruntuk Pemimpinku yang baru

Kita tahu, negeri ini adalah negeri yang besar dan kaya raya alamnya. Negeri Dwipa leluhur kami menyebutnya.

Pada abad ke-16 sampai abad 17, negeri ini sudah mulai dikuasai oleh orang-orang Belanda. Mereka mengeksploitasi kekayaan alam kami, mengeksploitasi juga nenek moyang kami, mereka menindas nenek moyang kami dan juga mengina dan mencacimaki nenek moyang kami. Pada abad ini merupakan abad kegelapan bagi nenek moyang kami, dan abad yang cerah bagi mereka. Kaum imperialis.

Tak lama kemudian, lahirlah seorang pemimpin di negeri ini, dia mencerahkan negeri kami dan juga menjadi awal yang cerah bagi kegelapan negeri kami. Dialah putra sang fajar, bapak revolusioner bagi kami, dan kami akrab menyapanya dengan sebutan "Bung Karno".

Dia mencerahkan negeri ini dengan gagasan-gagasannya.
Dia menguatkan orang-orang negeri ini dengan semangatnya.
Dia pula yang menghentikan pendindasan-penindasan di negeri ini dengan keberaniannya.
Hingga akhirnya meredekalah bangsa Indonesia ini.

Namun, kita juga perlu tahu, kemerdekaan negeri ini tidaklah diperoleh dari seorang bung karno saja. Melainkan kemerdekaan negeri ini adalah hasil berjuang bersama, dengan tujuan dan semangat yang sama.

Bung karno pun yakin, memperjuangkan suatu negeri yg besar dan bercita-cita untuk memerdekakannya, akan hanya jadi mimpi, ketika perjuangan itu tidak dilakukan dengan bersama-sama dan juga tidak dalam satu tujuan yang sama.

Begitupun organisasi kita sahabat-sahabat, organisasi kebanggaan kita. Tidak akan menjadi organisasi yang berkembang, tumbuh besar. Bila hanya  satu orang yang berjuang.  Untuk membangun organisasi yang besar perlu kekuatan yang besar, perlu kerja samaan dengan tujuan dan semangat juang yg sama, untuk memperoleh hasil yang sama.

Maka, oleh sebab itu, ingin saya menyampaikan kepada sahabat-sahabat. Kita sudah mempunyai pemimpin baru dengan semangat yang baru, pemikiran dan ide-ide baru, serta cita-cita yang baru untuk membesarkan organisasi tercinta kita ini.

Suatu kewajiban bagi kita, untuk patuh terhadapnya, untuk selalu menghormatinya, meyakini gagasan-gagasannya, menyemangatkannya, dan terus selalu mendukung apa-apa yang menjadi cita-citanya, dengan bukti, kita harus berjuang bersama-sama mereka. Pemimpin baru kita.

Saya yakin seyakin yakinnya, bahwa, kedua pemimpin baru kita ini adalah awal kejayaan organisasi kita. Dialah yang akan membawa organisasi kita pada hakekat kejayaan yang sesungguhnya. Percayalah!!!. 

Salam pergerakan!!
Ahmad rizal
Kamis 11 oktober, 2018
Gentong-Taman Krocok-Bondowoso.

Negeri Dwipa titipan nenek moyang kita

Ternyata Negeri dan kepulauan kami begitu besar, banyak binatang prasejarah ditemukan dikepulauan kami. Bahkan, para arkeolog pun menduga bahwa manusia telah mendiami pulau jawa lebih dari setengah juta tahun lalu. Bukan hanya itu, kebudayaan kami juga tergolong kebudayaan purba. Dalam kitab ramayana, di dalamnya disebut "Negeri Dwipa" yang memiliki arti pulau emas, negeri Dwipa yang memiliki tujuh kerjaan besar pada kala itu. Dwipa adalah nama negeri yang terdapat dalam perpustakaan klasik hindu dua ribu lima ratus tahun yang lalu.

Saya beranggapan bahwa begitu besar kepulauan kami, negeri Dwipa.  Bukan hanya besar pulaunya, namun juga besar dan makmur kerjaannya. Abad 14 Kerjaan Majapahit menjadi kerjaan termashur seantero dunia. Selain pulau dan kerjaannya yang besar, patut kita diakui bahwa negeri kami, adalah negeri yang melimpah kekayaannya, negeri yang subur. Dan bahkan dalam gulungan surat perkamen yang dimuliakan oleh tiongkok, negeri kami menjadi sumber ilmu bagi seluruh dunia beradab. Negeri yang dianggap sebagai asal kebudayaan Asia. Itu semua adalah cerita nenek moyang kita dulu, hanya cerita.

Pada abad 16 lah,  kepulauan jawa, dan maluku pada abad ke 17, mulai diduduki oleh orang-orang Belanda dan lambat laun menguasai pulau-pulau kami. Itu lah awal sejarah menyedihkan, awal sejarah memilukan, dimana hujan darah mulai sedikit demi sedikit menjatuhi kepulauan kami. Sehingga pada tahun 1906 bali juga dikuasai oleh mereka.

Orang asing itu mengeruk kekayaan kami, menangkis kepribadian kami, dan menindas putra-putri bangsa yang besar, yang telah banyak menciptakan karya ; melukis, memahat, mengarang musik, dan menciptakan tari selama berabad-abad. Dari situlah kami tidak dikenal lagi oleh dunia luar, kami sudah tidak semashur dulu. Hanya mereka pemeras-pemaras dari barat yang mencari harta di hindia, yang mengenal kami.

Imperialisme benar-benar dahsyat. Orang laki-laki direnggut dari rumahnya dan dipaksa untuk menjadi budak di pulau-pulau seberang, yang kekurang tenaga manusia. Bukan hanya itu, kaum perpuan juga dipaksa menjadi pekerja kebun nila dan mereka dipaksa harus terus bekerja keras. Begitu kejam mereka pada orang-orang dikepulaan kami dulu dan betapa tersiksanya orang-orang negeri kami. Tentu luar biasa tersiksanya.

Negeri tempe berarti negeri yang lemah,seperti itulah kami jadinya. Mereka terus menerus mengatakan kami sebagai bangsa yang memiliki otak kapas. Pengecut, takut duduk juga berdiri. Karena apa pun yang orang-orang kami dulu lakukan, selalu salah bagi mereka. Orang-orang kami juga hanya dapat berbicara pelan " ya, tuan" begitu saja, sehingga dalam bukunya Cindy Adams terdapat kalimat begini " Kami menjadi orang-orang yang lembek seperti agar-agar dengan nyali yang kecil. Kami seperti katak dan lembut seperti kapuk."

Itu lah cerita nenek moyang kami dulu. Sehingga mereka tetap terus dan terus selalu berjuang mengambil hak-hak mereka; kekayaan mereka, budaya mereka, dan kebahagian anak cucu mereka. Sampai akhirnya mereka berhasil melawan dan mungusir mereka, orang-orang belanda itu. Dan akhirnya mereka kembali membangun, merawat, dan memerdekakan bangsa ini. Begitu besar pengorbanan mereka untuk bangsa ini.

Dari semua yang saya tulis ini. Sebenarnya banyak manfaat yang bisa kita ambil, betapa kerasnya penderitaan dan pengorbanan nenek moyang kita. Dan juga sebenarnya ada sesuatu yang ingin saya sampaikan kepada para pembaca yang membaca tulisan saya ini. Bahwa:

" Negeri kami adalah Negeri yang besar. Terus jaga dan rawatlah, seperti mereka nenek moyang kita yang mencintai negeri ini, menjaga dan merawat Negeri ini. Dengan begitu, sejarah kelam itu tidak akan terjadi lagi, jika kita sebagai penerus bangsa mencintai negeri ini."

Tulisan ini bersumber dari : Buku  "Bung Karno, penyambung lidah rakyat Indonesia". Karangan Cindy Adams.

Desa Gentong, Taman Krocok, Bondowoso.
Selasa, 09 oktober 2018


Minggu, 07 Oktober 2018

Kebijaksanaan Badut Athena

Socrates membawa era baru, ia berbeda dengan filosof-filosof sebelumnya, jika filosof-filosof sebelumnya mengkaji tentang terbentuknya alam dan jagad raya. Maka, Socrates lebih mengkaji tentang perilaku atau tindakan manusia. Maka alangkah baiknya sebelum kita mengupas bagaimana pemikiran dan arah berfikir socrates, layaknya kita harus mengetahui siapa socrates itu??

Jadi, sekitar tahun 450 S.M Yunani menjadi pusat kebudayaan. Sejak masa ini, filsafat mengambil suatu era baru. Dimana para filsof alam memusatkan perhatiannya pada hakikat dunia fisik semata. Dan menjadi sentral dalam sejarah sains ( Dikutip dari buku:Dunia sophie). kemudian demokrasi berkembang dengan adanya majelis-majelis rakyat dan pengadilan hukum, sehingga menuntut warga-warga Athena perlu mengemban pendidikan yang serius. Selain dari hal itu yang terpenting bagi rakyat Athena adalah menguasi seni berpidato. Maka datanglah Sekelompok guru dari kloni-kloni Yunani berkumpul di Athena, mereka mencari nafkah dengan cara mengajar para warga di Athena pada waktu itu. Mereka menamakan dirinya dengan sebutan kaum Sophis, yang berarti seseorang yang bijaksana dan berpengetahuan. Mereka (kaum sophis) memiliki permikiran kritis terhadap metologi (mitos) tradisional sama halnya dengan filosof-filosof alam. Namun pada hal yang bersamaan, mereka menolak spekulasi filsafat yang tak berguna. Mereka beranggapan bahwa, walaupun banyak jawaban dari pertanyaan yang filosofis, manusia tidak dapat mengetahui kebenaran mengenai teka-teki alam dan jagad raya. Pandangan inilah yang disebut dengan skeptisme. Dan pun mereka (kaum sophis) beranggapan bahwa, tidak ada norma yang mutlak, karena bagi mereka kita tidak bisa menentukan apa yang disebut benar dan apa yang disebut salah.

Kemudian pada tahun (470-399 S.M) Socrates lahir kedunia, dia mencerahkan dunia. Walaupun pada akhir hayatnya dia mati mengenaskan, dikarenakan dia memperkenalkan dewa-dewa baru kepada rakyat Athena dan dihukum serta diperintah untuk meminum racun cemara.

Jika kaum Sophis tadi bersifat skeptis terhadap spekulasi filsafat. Namun tidak bagi socrates, ia menyukai cara berfikir yang filosofis, dalam artian mencintai kebijaksanaan. Karena itulah socrates yang buruk rupa itu dan banyak yang mengatakan bahwa dia adalah badut Athena, dengan hidungnya yang besar, mata yang agak keluar dan perut yang buncit. Walaupun keadaan fisiknya bagitu, dia selalu tetap saja merasa bahagia.

Dia memiliki seni berdiskusi atau bisa kita sebut dengan Dealektika Socrates. Dia tidak pernah memposisikan dirinya sebagai orang yang paling mengetahui segalanya. Namun, sebaliknya dia selalu memposisikan dirinya sebagai orang yang tidak tahu apa-apa. Karena baginya, orang yang bijaksana adalah orang yang mengetahui bahwa dirinya tidak tahu. Dari dealektikanya itu, ia mencoba menanyakan sesuatu yang tidak dipahaminya kepada seseorang yang setiap ia temui, sampai-sampai seseorang itu tidak dapat menjawab pertanyaannya. Dan sering kali ia melontarkan pertanyaan yang menyebalkan, sehingga lawan bicaranya mengakui kesalahan dari argumennya. Dan disitulah sebenarnya letak dealektika Socrates, dia mencoba membuka akal sehat seseorang untuk mengetahi suatu kebenaran.

Dalam buku Dunia Sophie, Jostien Gaarder mengibaratkan Socrates sebagai bidan yang membantu "melahirkan" wawasan yang benar. Karena bagi (Socrates), pemahaman tidak timbul dari diri orang lain, melainkan dari dirinya sendiri, dengan pemahanan yang seperti itu niscaya akan menuntun pada jalan yang benar. Baginya seseorang akan berbuat benar, ketika ia mengetahui tentang kebenaran itu sendiri. Disinilah dapat kita simpulkan bahwa socrates adalah seorang rasionalis.

Socrates mempercayai bahwa manusia lahir kedunia sudah membahwa potensi. Dan ia tidak mempercayai bahwa manusia lahir seperti kertas putih. Seperti halnya seorang bayi yang baru lahir, ia sudah mempunyai potensi menangis sejak ia lahir, tanpa perlu orang tuanya mengajarinya cara untuk menangis.

Itulah yang saya pahami mengenai ajaran-ajaran socrates, hal yang dapat kita ambil dari ajaran-ajarannya adalah, kita tidak boleh menganggap diri kita sebagai seseorang yang paling benar, kita harus selalu beranggapan kita tidak tahu apa-apa. Dengan begitu maka kita akan mempunyai pengetahuan yang banyak dengan berusaha mengetahui sesuatu yang tidak ketahui itu.

Joisteen Gaader mengatakan "Mengetahui bahwa kita tidak tahu, merupakan pengetahuan juga."

Kademangan, Bondowoso.
Sabtu, 06 Oktober, 2018