Kamis, 14 Juni 2018

Kebahagiaan yang ku Rindukan

Doarr, doaar, doaar, doar, duurrr, duurr, demm...
Bunyi petasan meledak di malam kala itu...

Percikan api dari petasan itu menambah indahnya malam penuh gemerlap bintang...

Malam perayan hari raya idul fitri, hari kemenangan bagi mereka. umat muslim...

Mereka yang kusut, kusam disana dan disitu berlomba-lomba membunyikan petasannya...

Kegembiraan-kegembiraan mulai terlintas dalam wajah kusut, kusamnya...

Tampak senang, ceria tak ada duka, yang kulihat darinya. sama sekali tidak ada duka...

Teriakan tawa dan rintihan bahagia orang-orang bermuka kusut, kusam itu, pun dilantunkan. ketika petasa sudah mulai meledak dan berbunyi memercikkan api indahnya di atas langit....

Heboh, bukan main kala malam itu, ada yang sebagian takut, tapi senang. ada juga yang sebagian menonton dengan suara gelagaknya yang penuh dengan terkakah-kakah..

Senyumnya begitu indah dimalam itu...

Senyuman yang begitu sederhana..

Tersentuh diri ini melihatnya, melihat mereka yang bermuka kusut,kusam itu...

Begitu sederhananya mereka untuk bahagia dan membahagiakan diri...

Cukup hanya dengan satu petasan kecil harga 30 ribu itu pun, mereka sudah sangatlah senang dan bahagia yang begitu luar biasanya...

Apalagi mereka didudukan dikursi mewah, ruangan ber-AC, dengan makan-makan mewah dan nikmat. seperti apakah kebahagian mereka jika berada di tempat itu??...

Diri ini tidak dapat membayangkan, seperti apa kebahagian mereka, entahlah. mungkin sangatlah bahagia dan sangat bahagia...

Terimakasih Tuhan, kau berikan mereka kebahagiaan dihidupnya yang penuh kesederhanaan itu. lindungi dan rawatlah mereka Tuhan, ya, mereka dengan wajah kusut, kusam itu....  

Selamatkanlah mereka dari berbagai kelaliman di negeri ini, Tuhan. Selamatkan lah....

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar, walillah Hilhamdu....

Ahmad RizalGentong, bondowoso 14. juni 2018

Tidak ada komentar:

Posting Komentar