Selasa, 05 Juni 2018

Metafora

Perjalanan hidup, selalu saja tidak pernah berjalan lurus. Penuh lika-liku dalam mengarunginya. Sesuatupun, saling mengantri untuk menjegal dalam perjalanan. Sehingga pun, banyak orang yang tidak dapat sampai pada tujuan yang sebenarnya (Shiratal Mustaqim). Dikarenakan tidak mampu dan bahkan tidak tahan akan banyaknya rintangan yang menghadangi.

Perjalanan hidup selalu membingungkan. Jalan lurus mulus tidak selamanya menjadi ukuran jalan yang paling benar. Kadang malah menyesatkan, bahkan kadang mematikan. Malah kadang sebaliknya, jalan yang penuh bebatuan, malah menghantarkan pada tujuan dan keselamatan.

Menjalani kehidupan memang bukanlah hal yang gampang. Butuh keseriusan, kesabaran, ketelitian, kepekaan, kekuatan, kesemangatan, dan kehati-hatian. Kerena dunia begitu luas, dan begitu lebar. Lebarnya dunia menandakan lebarnya dan banyaknya jalan kehidupan. Maka Jangan coba-coba anggap dunia hanya selebar daun kelor saja.

Tidak cukup dengan satu kepala, satu mata, satu mulut, satu tangan, dan tidak cukup hanya dengan satu kaki. butuh banyak kepala, mata, mulut, tangan, dan kaki untuk menjalani kehidupan. Demi untuk terhindar dari ketidak jelasan dan keserba-bingungan kehidupan.
Karena sejati, manusia adalah mahluk sosial, yang tidak bisa hidup dengan kesendirian. Selalu dan selalu, pasti membutuhkan orang lain, bukan ?

Hakikatnya aku, dia, mereka adalah kita . Seperti yang saya kutip dalam buku, dan Badut-pun Pasti Berlalu. yaitu, "Wajah bukan sekadar penanda. Tapi, wajah adalah kita ". artinya wajah kita bukan hanya sekedar penanda untuk membedakan kamu dan aku, dia dan mereka, tapi sejatinya wajah adalah kita ,Ya wajah kita, wajah manusia. karena menurut hemat saya,seluruh manusia adalah kita.

Maka jangan terlalu angkuh dan sombong dalam mengarungi kehidupan. Jangan sekali-kali menganggap diri kita adalah yang paling benar, dan yang lain adalah salah.  Jika sifat kita demikian, niscaya kita tidak akan sampai kepada tujuan kehidupan, karena sejatinya kehidupan adalah kebersamaan.

Berkehidupanlah dengan kehidupan yang bijak, agar kita selamat, tidak terprenjak, terjebak dan diinjak-injak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar